Di balik bentangan alam yang indah, Islandia punya beberapa destinasi yang dapat dibilang unik atau aneh. Salah satu destinasinya bernama Arctic Henge (Eric Guth/BBC)
Arctic Henge bukanlah peninggalan kuno ribuan tahun silam. Arctic Henge dibuat tahun 1996 oleh seorang cendikiawan bernama Erlingur Thoroddsen (Eric Guth/BBC)
Arctic Henge berada di kawasan Raufarhofn di Islandia bagian utara. Kawasan tersebut sebenarnya jarang dikunjungi traveler yang melancong ke Islandia (Eric Guth/BBC)
Jarak Arctic Henge cukup jauh dan suhunya tentu saja lebih ekstrem. Kebanyakan, traveler yang datang ke Islandia main-main di wilayah Reykjavik saja di Selatan (Eric Guth/BBC)
Arctic Henge ini unik, banyak menyebutnya seperti Stonehenge di Inggris. Arctic Henge berbentuk 12 susunan batu yang bertumpuk membentuk suatu gerbang, yang terlihat runcing di bagian atasnya (Eric Guth/BBC)
Susunan-susunan batunya sendiri berjumlah empat yang beberapa susunan batunya belum selesai (Eric Guth/BBC)
Thoroddsen juga mempunyai misi khusus dari pembuatan Arctic Henge. Dia berharap, turis yang datang ke Islandia juga mampir ke kawasan utaranya untuk melihat monumen ini, yakni menjadi destinasi wisata untuk turis (Dok. Arctic Henge/Facebook)
Situs NASA bahkan menyebut, Arctic Henge juga dapat menjadi penunjuk ke langit untuk melihat Aurora (Dok. Arctic Henge/Facebook)
Thoroddsen membangun susunan-susunan batu tersebut dengan tujuan untuk membuat jam matahari (Dok. Arctic Henge/Facebook)
Selain itu saat fenomena midnight sun, yakni matahari tidak tenggelam, lewat susunan batu itulah bakal terlihat jelas matahari yang hendak tenggalam tapi kemudian naik lagi ke atas (Dok. Arctic Henge/Facebook)
Sayang, Thoroddsen menghembuskan nafas terakhir di tahun 2015 silam dan Arctic Henge belumlah selesai sempurna (Dok. Arctic Henge/Facebook)