Foto: Bukan di Toraja, Ini Kuburan Gantung di Filipina

Hanging coffins alias kuburan gantung dapat traveler temukan di Lembah Echo, Sagada, Filipina (Thinkstock)
Kuburan gantung di Sagada merupakan tradisi dari Suku Igorot dan diperkirakan sudah dilakukan sejak 2.000 tahun lamanya (Thinkstock)
Kuburan gantung di Sagada, menggantung di pinggiran tebing pada ketinggian puluhan meter. Jenazah dimasukan ke dalam peti kayu lalu diangkat dan digantung dengan tali. Ada besi dan kayu sebagai penyangga (anna_chertopolox/Instagram)
Suku Igorot percaya, roh dari orang-orang yang telah meninggal bakal lebih cepat menuju surga dengan dimasukkan ke dalam kuburan gantung (jacaranto/Instagram)
Peti matinya menggunakan batang pohon khusus yang dibuat rongga untuk menyimpan jenazah dan kayunya tidak cepat lapuk atau rusak (rbc1984/Instagram)
Ada tumpukan peti di dalam gua sekitar tebing. Traveler yang datang dilarang membawa pulang apapun dari sana, maupun membuka peti mati (herebedragons1989/Instagram)
Hanging coffins alias kuburan gantung dapat traveler temukan di Lembah Echo, Sagada, Filipina (Thinkstock)
Kuburan gantung di Sagada merupakan tradisi dari Suku Igorot dan diperkirakan sudah dilakukan sejak 2.000 tahun lamanya (Thinkstock)
Kuburan gantung di Sagada, menggantung di pinggiran tebing pada ketinggian puluhan meter. Jenazah dimasukan ke dalam peti kayu lalu diangkat dan digantung dengan tali. Ada besi dan kayu sebagai penyangga (anna_chertopolox/Instagram)
Suku Igorot percaya, roh dari orang-orang yang telah meninggal bakal lebih cepat menuju surga dengan dimasukkan ke dalam kuburan gantung (jacaranto/Instagram)
Peti matinya menggunakan batang pohon khusus yang dibuat rongga untuk menyimpan jenazah dan kayunya tidak cepat lapuk atau rusak (rbc1984/Instagram)
Ada tumpukan peti di dalam gua sekitar tebing. Traveler yang datang dilarang membawa pulang apapun dari sana, maupun membuka peti mati (herebedragons1989/Instagram)