'Inilah negeri paling indah yang pernah dilihat oleh mata manusia', begitu ucapan Christopher Columbus saat tiba di Kuba (Tanveer Badal/BBC Travel)
Sejarah mencatat, Christopher Columbus pertama kali berlabuh di Kuba pada tahun 1492. Setelahnya, barulah dia lanjut berlayar ke Amerika dan dikenal sebagai penemunya (Thinkstock)
Pantai eksotis berpasir putih pun menyambut kedatangannya. Perbukitan hijau menjadi latarnya. Lebih dekat ke pantai, perairannya biru jernih yang mana ikan laut dan karang-karang terlihat jelas di bawah kapalnya (Tanveer Badal/BBC Travel)
Kuba memiliki 300 pantai yang kebanyakan berada di wilayah selatan dan timur. Tempat berlabuhnya kapal Columbus sendiri, adalah di Pantai Guardalavaca di Provinsi Holguin. Jaraknya, sekitar 8 jam dari ibukota negara Kuba, Havana (Reuters/Alexandre Meneghini)
Pantai Guardalavaca memiliki hamparan pasir putih yang lembut. Konturnya landai, air lautnya bergradasi. Di tepian pantai, berjejer pepohonan kepala. Tak ayal, kalau Columbus langsung jatuh hati (Tanveer Badal/BBC Travel)
Artikel BBC Travel menulis artikel tentang Kuba dengan judul 'An Island Paradise You Haven't Seen'. Artikel tersebut menjelaskan tentang jatuh hatinya Christopher Columbus pada Kuba (Tanveer Badal/BBC Travel)
Selain pantai, terdapat destinasi bernama Baracoa di Kuba. Kota berwarna-warni, itulah julukannya karena banyak rumah penduduk yang dicat dengan beragam warna (Tanveer Badal/BBC Travel)
Bagi yang suka bertualang silakan jelajahi taman-taman nasional di Kuba. Beberapa di antaranya seperti Alejandro de Humboldt National Park dan Sierra Cristal National Park. UNESCO pun menilai, kalau hutan tropis di Kuba merupakan suatu ekosistem yang lengkap (Tanveer Badal/BBC Travel)
Di hutan-hutan Kuba juga terdapat salah satu katak terkecil di dunia yang panjangnya hanya 10 milimeter! (Tanveer Badal/BBC Travel)
Dianugerahi bentang alam yang indah, tak heran jika Christopher Columbus jatuh cinta dengan Kuba. Namun sayangnya, kini pamor wisata Kuba masih kalah dengan tetangganya, Karibia (Tanveer Badal/BBC Travel)