Foto: Mural & Lorong Warna-warni di Makassar

Bertempat di Jalan Sultan Alauddin lV Kelurahan Mannuruki Kecamatan Tamalate Makassar. Lorong ini di desain langsung oleh kelompok mahasiswa pencinta mural, fakultas teknik UMI, bekerjasama dengan pemuda karang taruna kelurahan Mannuruki. (Ibnu Munsir/detikTravel)

Salah satunya dengan Mural, yakni dengan menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok agar lebih menarik dan tak terlihat kumuh. (Ibnu Munsir/detikTravel)

Mural dengan tema 'Makassar yang Berbudaya' sebagian permukaan tembok pembatas dicat ulang dengan mural yang membawa pesan positif bagi masyarakat. (Ibnu Munsir/detikTravel)

Lurah Mannuruki Ari Fadli berharap, pesan yang disampaikan lewat mural tersebut, tak hanya sekedar menjadi tulisan sambil lalu. Tetapi juga menjadi peringatan agar masyarakat selalu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan, pungkasnya. (Ibnu Munsir/detikTravel)

Ide dasar penataan lorong ini berawal dari usulan warga yang menginginkan perubahan mendasar terhadap kawasan hunian yang mereka tinggali. (Ibnu Munsir/detikTravel)

Usulan itu kemudian ditampung dan dikembangkan dengan melihat keberhasilan Kota Makassar menata lorong yang mampu memberikan nilai positif, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menata lingkungan, ungkapnya. (Ibnu Munsir/detikTravel)

Beberapa tulisan seperti, say no to drugs, stop kekerasan, makassar tidak rantasa, serta ikon Kota Makassar, itu adalah tema besar yang kita angkat. Dengan adanya ini, pesan positif bisa sampai di masyarakat, paling tidak lorong yang dulunya kumuh bisa lebih bersih dan asri. (Ibnu Munsir/detikTravel)
Bertempat di Jalan Sultan Alauddin lV Kelurahan Mannuruki Kecamatan Tamalate Makassar. Lorong ini di desain langsung oleh kelompok mahasiswa pencinta mural, fakultas teknik UMI, bekerjasama dengan pemuda karang taruna kelurahan Mannuruki. (Ibnu Munsir/detikTravel)
Salah satunya dengan Mural, yakni dengan menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok agar lebih menarik dan tak terlihat kumuh. (Ibnu Munsir/detikTravel)
Mural dengan tema Makassar yang Berbudaya sebagian permukaan tembok pembatas dicat ulang dengan mural yang membawa pesan positif bagi masyarakat. (Ibnu Munsir/detikTravel)
Lurah Mannuruki Ari Fadli berharap, pesan yang disampaikan lewat mural tersebut, tak hanya sekedar menjadi tulisan sambil lalu. Tetapi juga menjadi peringatan agar masyarakat selalu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan, pungkasnya. (Ibnu Munsir/detikTravel)
Ide dasar penataan lorong ini berawal dari usulan warga yang menginginkan perubahan mendasar terhadap kawasan hunian yang mereka tinggali. (Ibnu Munsir/detikTravel)
Usulan itu kemudian ditampung dan dikembangkan dengan melihat keberhasilan Kota Makassar menata lorong yang mampu memberikan nilai positif, dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam menata lingkungan, ungkapnya. (Ibnu Munsir/detikTravel)
Beberapa tulisan seperti, say no to drugs, stop kekerasan, makassar tidak rantasa, serta ikon Kota Makassar, itu adalah tema besar yang kita angkat. Dengan adanya ini, pesan positif bisa sampai di masyarakat, paling tidak lorong yang dulunya kumuh bisa lebih bersih dan asri. (Ibnu Munsir/detikTravel)