Foto: Lokomotif Tertua di Blora

Kereta uap tertua yang ada di Kabupaten Blora, diaktifkan kembali. Rencananya, kereta tersebut akan difungsikan sebagai wana wisata ikonik Kabupaten Blora (Arif Syaefudin/detikTravel)
Pada moncong kereta tertera tahun 1928 menunjukkan tahun keluaran kereta berbahan bakar kayu tersebut (Arif Syaefudin /detikTravel)
 (Arif Syaefudin/detikTravel)
Ada sejumlah gerbong yang telah disiapkan untuk mengangkut penumpang. Lokasinya berada di Start Point of Heritage Loco Tour KP Cepu di Desa Ngelo Kecamatan Cepu, Blora (Arif Syaefudin/detikTravel)
Pihak Perhutani telah menyiapkan rute sejauh 26 km untuk para wisatawan berkeliling di seputaran KPH Cepu. Start dari Desa Ngelo Kecamatan Cepu sampai di Kecamatan Jepon (Arif Syaefudin/detikTravel)
Selain kereta uap, juga terdapat kereta diesel dengan bahan bakar yang jauh lebih murah. Kereta tersebutlah yang nantinya akan digunakan setiap harinya melayani para wisatawan dengan tarif yang jauh lebih murah (Arif Syaefudin/detikTravel)
Ini Kereta Ruston, produksi tahun 1970-an. Warga bisa naik dengan tarif Rp 15 ribu per orang dengan rute sampai Pusbang kembali lagi kesini. Saat ini sudah berjalan tiap hari Sabtu dan Minggu serta sudah ramai (Arif Syaefudin/detikTravel)
Kereta uap tertua yang ada di Kabupaten Blora, diaktifkan kembali. Rencananya, kereta tersebut akan difungsikan sebagai wana wisata ikonik Kabupaten Blora (Arif Syaefudin/detikTravel)
Pada moncong kereta tertera tahun 1928 menunjukkan tahun keluaran kereta berbahan bakar kayu tersebut (Arif Syaefudin /detikTravel) (Arif Syaefudin/detikTravel)
Ada sejumlah gerbong yang telah disiapkan untuk mengangkut penumpang. Lokasinya berada di Start Point of Heritage Loco Tour KP Cepu di Desa Ngelo Kecamatan Cepu, Blora (Arif Syaefudin/detikTravel)
Pihak Perhutani telah menyiapkan rute sejauh 26 km untuk para wisatawan berkeliling di seputaran KPH Cepu. Start dari Desa Ngelo Kecamatan Cepu sampai di Kecamatan Jepon (Arif Syaefudin/detikTravel)
Selain kereta uap, juga terdapat kereta diesel dengan bahan bakar yang jauh lebih murah. Kereta tersebutlah yang nantinya akan digunakan setiap harinya melayani para wisatawan dengan tarif yang jauh lebih murah (Arif Syaefudin/detikTravel)
Ini Kereta Ruston, produksi tahun 1970-an. Warga bisa naik dengan tarif Rp 15 ribu per orang dengan rute sampai Pusbang kembali lagi kesini. Saat ini sudah berjalan tiap hari Sabtu dan Minggu serta sudah ramai (Arif Syaefudin/detikTravel)