Yayasan Dharma Bakti, merupakan salah satu tempat ibadah bersejarah dan legendaris di Jakarta. Ini karena sejarahnya yang merupakan lambang toleransi umat beragama (Shinta/detikTravel)
Di sini, ada dua tempat ibadah yakni kelenteng dan vihara. Lokasinya, sama-sama di satu wilayah (Shinta/detikTravel)
Ini karena dahulunya terjadi pembantaian etnis Tionghoa pada tahun 1740 secara besar-besaran. Kemudian, vihara ini dijadikan tempat berlindung dan beribadah diam-diam penganut Konghucu (Shinta/detikTravel)
Hingga saat ini, tradisi tersebut masih berjalan. Walaupun dulu pada tahun 2015, sempat mengalami kebakaran hebat hingga harus mengalami renovasi besar-besaran (Shinta/detikTravel)
Menjelang Imlek, kelenteng sekaligus vihara ramai dikunjungi. Di malam Imlek pun di vihara ini menjadi pusat keramaiannya (Shinta/detikTravel)
Berbagai tradisi masih dilakukan di sini. Seperti melepas burung, yang diartikan sebagai melepas karma baik demi peruntungan (Shinta/detikTravel)
Di halaman depan, lapangannya sering menjadi tempat tunawisma untuk singgah atau melakukan kegiatan sehari-hari (Shinta/detikTravel)
Di depan kelenteng, banyak juga penjual yang menjajakan dagangan untuk sajian para Dewa. Seperti makanan dan burung untuk dilepas yang mengartikan peruntungan dan kesejahteraan (Shinta/detikTravel)