Foto: Makanan-makanan Tidak Biasa di Glodok, Berani Coba?

Foto: Hewan belut mungkin umum di konsumsi. Namun, di Glodok, para penjual menjajakannya secara hidup-hidup dan dipotong langsung. Ngeri! (Shinta/detikTravel)

Foto: Katak juga umum dijual di Glodok. Biasanya, katak dijadikan bahan olahan sup atau makanan swikee (Shinta/detikTravel)

Foto: Hewan Teripang, menjadi santapan acara khusus etnis Tionghoa. Bahkan, harganya mencapai Rp 700 ribu per kilogram (Shinta/detikTravel)

Foto: Kalau versi keringnya, hewan Teripang mencapai harga Rp 3 juta! (Shinta/detikTravel)

Foto: Bahkan, ada yang menjual jeroan daging babi. Mulai dari lidah, telinga, sampai usus (Shinta/detikTravel)

Foto: Bulus memang menjadi kontroversi. Nyatanya, di Glodok masih banyak yang menjual bulus yang dijadikan sup atau obat (Shinta/detikTravel)

Foto: Hewan belut mungkin umum di konsumsi. Namun, di Glodok, para penjual menjajakannya secara hidup-hidup dan dipotong langsung. Ngeri! (Shinta/detikTravel)
Foto: Katak juga umum dijual di Glodok. Biasanya, katak dijadikan bahan olahan sup atau makanan swikee (Shinta/detikTravel)
Foto: Hewan Teripang, menjadi santapan acara khusus etnis Tionghoa. Bahkan, harganya mencapai Rp 700 ribu per kilogram (Shinta/detikTravel)
Foto: Kalau versi keringnya, hewan Teripang mencapai harga Rp 3 juta! (Shinta/detikTravel)
Foto: Bahkan, ada yang menjual jeroan daging babi. Mulai dari lidah, telinga, sampai usus (Shinta/detikTravel)
Foto: Bulus memang menjadi kontroversi. Nyatanya, di Glodok masih banyak yang menjual bulus yang dijadikan sup atau obat (Shinta/detikTravel)