Foto: Ratusan Ribu Petasan, Tolak Bala dan Penghormatan Dewa

Festival Petasan atau dikenal dengan nama Yanshui Beehive Fireworks Festival ini berlangsung selama 3 hari (Tyrone Siu/Reuters)
Tahun ini acara diadakan pada tanggal 1 - 3 Maret 2018. Festival ini diselenggarakan di wilayah Yanshuei, Tainan, Taiwan (Tyrone Siu/Reuters)
 
 
Untuk menonton festival ini, pengunjung harus mengenakan pakaian tertutup dan helm. Ini demi keselamatan supaya tida kterluka saat terkena api petasan (Tyrone Siu/Reuters)
Ada cerita yang terjadi di balik Festival Petasan. Festival bermula tatkala masyarakat banyak meninggal diserang penyakit ganas dan tidak ada obatnya (Tyrone Siu/Reuters)
Mereka berdoa kepada dewa untuk pertolongan. Dewa Keilah Kudus Guan memberi jawaban, bahwa dia akan berkeliling ke rumah-rumah dengan tandu suci. Jadi setiap jalan yang dilewati tenda suci, penduduk harus menyalakan petasan dan mengikuti tandu suci dewa tersebut (Tyrone Siu/Reuters)
Ritual ini masih dilakukan masyarat sebagai tolak bala dan penghormatan terhadap dewa. Sekarang tradisi itu telah menjadi festival meriah di Taiwan (Tyrone Siu/Reuters)
Ribuan masa selalu memadati festival ini. Suara bising letusan petasan akan berdengung menghiasi parade arak-arakan tandu suci (Tyrone Siu/Reuters)
Selama tiga hari, wilayah Tainan akan dihebohkan oleh ratusan ribu petasan. Walau berisik tapi sangat meriah (Tyrone Siu/Reuters)
 
Festival Petasan atau dikenal dengan nama Yanshui Beehive Fireworks Festival ini berlangsung selama 3 hari (Tyrone Siu/Reuters)
Tahun ini acara diadakan pada tanggal 1 - 3 Maret 2018. Festival ini diselenggarakan di wilayah Yanshuei, Tainan, Taiwan (Tyrone Siu/Reuters)  
Untuk menonton festival ini, pengunjung harus mengenakan pakaian tertutup dan helm. Ini demi keselamatan supaya tida kterluka saat terkena api petasan (Tyrone Siu/Reuters)
Ada cerita yang terjadi di balik Festival Petasan. Festival bermula tatkala masyarakat banyak meninggal diserang penyakit ganas dan tidak ada obatnya (Tyrone Siu/Reuters)
Mereka berdoa kepada dewa untuk pertolongan. Dewa Keilah Kudus Guan memberi jawaban, bahwa dia akan berkeliling ke rumah-rumah dengan tandu suci. Jadi setiap jalan yang dilewati tenda suci, penduduk harus menyalakan petasan dan mengikuti tandu suci dewa tersebut (Tyrone Siu/Reuters)
Ritual ini masih dilakukan masyarat sebagai tolak bala dan penghormatan terhadap dewa. Sekarang tradisi itu telah menjadi festival meriah di Taiwan (Tyrone Siu/Reuters)
Ribuan masa selalu memadati festival ini. Suara bising letusan petasan akan berdengung menghiasi parade arak-arakan tandu suci (Tyrone Siu/Reuters)
Selama tiga hari, wilayah Tainan akan dihebohkan oleh ratusan ribu petasan. Walau berisik tapi sangat meriah (Tyrone Siu/Reuters)