Foto: Tiga Batu Pengabul Keinginan dari Ciamis

Inilah Situs Astana Gede Kawali di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Di situs bersejarah ini beredar mitos soal 3 buah batu prasasti yang konon bisa mengabulkan keinginan. (Dadang/detikTravel)


Sebelum mulai menjelajah, ada baiknya traveler melihat peta kawasan, sehingga bisa mendapat gambaran bahwa situs ini merupakan peninggalan Kerajaan Sunda Galuh. (Dadang/detikTravel)

Begini jalanan menuju ke Situs Astana Gede Kawali. Dinaungi pepohonan hijau yang menyejukkan. (Dadang/detikTravel)


Ada 3 batu yang menyimpan mitos. Yaitu Batu Panyandaan, Batu Panyandungan dan Batu Pangeuntengan. (Dadang/detikTravel)
Budayawan Sunda, Daday Hendarman Praja alias Bah Daday, menceritakan mitos-mitos tersebut. Yang pertama adalah Batu Pangeunteungan, makna ngeunteung atau bersolek ini biasanya gadis. (Dadang/detikTravel)


Di sinilah ada abu jasad Citra Resmi, putri mahkota cantik dari Kerajaan Sunda Galuh. Mitosnya, bila perempuan membasuh muka menggunakan air di batu itu sebanyak tiga kali, maka wajahnya akan bercahaya dam mudah mendapat jodoh. (Dadang/detikTravel)


Setelah itu, ada Batu Panyandaan. Batu itu identik dengan kaum ibu, sebab Batu itu berdasarkan sejarah dikuburnya abu jasad prameswari atau Lara Ringsing istri dari Raja Sunda Galuh Prabu Linggabuana. (Dadang/detikTravel)

Mitosnya, apabila ibu susah melahirkan atau belum mendapat keturunan, bila melakukan ritual bersandar atau nyarande di prasasti itu sambil berdoa menurut keyakinan, maka diyakini bakal memperoleh keterunan. (Dadang/detikTravel)


Terakhir, Batu Panyandungan. Panyandungan sendiri artinya memadu atau bermadu beristri dua. Jika laki-laki mau menambah lagi istri, bisa melaksanakan ritual di tempat ini sebelum melangsungkan pernikahan kedua dan jika ingin awet. Ada-ada saja! (Dadang/detikTravel)
Inilah Situs Astana Gede Kawali di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Di situs bersejarah ini beredar mitos soal 3 buah batu prasasti yang konon bisa mengabulkan keinginan. (Dadang/detikTravel)
Sebelum mulai menjelajah, ada baiknya traveler melihat peta kawasan, sehingga bisa mendapat gambaran bahwa situs ini merupakan peninggalan Kerajaan Sunda Galuh. (Dadang/detikTravel)
Begini jalanan menuju ke Situs Astana Gede Kawali. Dinaungi pepohonan hijau yang menyejukkan. (Dadang/detikTravel)
Ada 3 batu yang menyimpan mitos. Yaitu Batu Panyandaan, Batu Panyandungan dan Batu Pangeuntengan. (Dadang/detikTravel)
Budayawan Sunda, Daday Hendarman Praja alias Bah Daday, menceritakan mitos-mitos tersebut. Yang pertama adalah Batu Pangeunteungan, makna ngeunteung atau bersolek ini biasanya gadis. (Dadang/detikTravel)
Di sinilah ada abu jasad Citra Resmi, putri mahkota cantik dari Kerajaan Sunda Galuh. Mitosnya, bila perempuan membasuh muka menggunakan air di batu itu sebanyak tiga kali, maka wajahnya akan bercahaya dam mudah mendapat jodoh. (Dadang/detikTravel)
Setelah itu, ada Batu Panyandaan. Batu itu identik dengan kaum ibu, sebab Batu itu berdasarkan sejarah dikuburnya abu jasad prameswari atau Lara Ringsing istri dari Raja Sunda Galuh Prabu Linggabuana. (Dadang/detikTravel)
Mitosnya, apabila ibu susah melahirkan atau belum mendapat keturunan, bila melakukan ritual bersandar atau nyarande di prasasti itu sambil berdoa menurut keyakinan, maka diyakini bakal memperoleh keterunan. (Dadang/detikTravel)
Terakhir, Batu Panyandungan. Panyandungan sendiri artinya memadu atau bermadu beristri dua. Jika laki-laki mau menambah lagi istri, bisa melaksanakan ritual di tempat ini sebelum melangsungkan pernikahan kedua dan jika ingin awet. Ada-ada saja! (Dadang/detikTravel)