Foto: Tradisi Memanah yang Semakin Redup di China

Tradisi panahan ini ada di Lushui, wilayah pegunungan Prefektur Nujiang yang menjadi perbatasan China dan Myanmar. (Aly Song/Reuters)

Di sini hiduplah masyarakat bermarga Zhang yang bertahan hidup dengan berburu. Mereka menggunakan busur crossbow. (Aly Song/Reuters)

Tradisi ini telah ada semenjak 200 SM. Namun sekarang kegiatan ini tidak lagi diminati laki-laki Lushui karena mereka lebih memilih merantau. (Aly Song/Reuters)

Jika berkunjung ke sini, jangan kaget ya. Karena pemandangan membawa senjata dan busur panah adalah hal yang biasa di Lushui. (Aly Song/Reuters)

Walau busur sudah menjadi darah daging, tetap saja orang yang memegang senjata ini harus mempunyai lisensi terdahulu.
(Aly Song/Reuters)

Di sini terdapat asosiasi yang mengawasi kegiatan memanah. Mereka juga yang nantinya mengeluarkan lisensi untuk busur panah. (Aly Song/Reuters)

Tradisi panahan ini ada di Lushui, wilayah pegunungan Prefektur Nujiang yang menjadi perbatasan China dan Myanmar. (Aly Song/Reuters)
Di sini hiduplah masyarakat bermarga Zhang yang bertahan hidup dengan berburu. Mereka menggunakan busur crossbow. (Aly Song/Reuters)
Tradisi ini telah ada semenjak 200 SM. Namun sekarang kegiatan ini tidak lagi diminati laki-laki Lushui karena mereka lebih memilih merantau. (Aly Song/Reuters)
Jika berkunjung ke sini, jangan kaget ya. Karena pemandangan membawa senjata dan busur panah adalah hal yang biasa di Lushui. (Aly Song/Reuters)
Walau busur sudah menjadi darah daging, tetap saja orang yang memegang senjata ini harus mempunyai lisensi terdahulu.(Aly Song/Reuters)
Di sini terdapat asosiasi yang mengawasi kegiatan memanah. Mereka juga yang nantinya mengeluarkan lisensi untuk busur panah. (Aly Song/Reuters)