Inilah Xinjiang Parlak Carpet Factory di Urumqi, Xinjiang, China. Ciri khas dari kerajian muslim Uyghur adalah karpet (Fitraya/detikTravel)
Karpet muslim Uyghur jadi incaran traveler yang menjelajah Jalur Sutra di Xinjiang, China. Etnis Uyghur masih satu rumpun dengan etnis Turki, makanya punya kerajinan karpet juga (Fitraya/detikTravel)
Manajer Parlak Carpet, Mardan Keram menunjukan karpet untuk sajadah masjid. Membuat kerajinan karpet adalah warisan Uyghur secara turun temurun (Fitraya/detikTravel)
Mereka punya 5 mesin dengan produksi 50 ribu-70 ribu m2 per bulan. Prosesnya dari awal sampai akhir dibikin di sini. Dari sajadah, karpet masjid, karpet rumah yang persegi sampai yang lingkaran ada semua (Fitraya/detikTravel)
Benang karpet mereka impor dari Bangladesh, Turki dan China. 95 Persen hasil produksi mereka untuk konsumen dalam negeri. 5 Persen sisanya diekspor (Fitraya/detikTravel)
Mereka punya 100 pegawai, kebanyakan dari etnis Muslim Uyghur. Pola karpet yang mereka buat inspirasinya dari Iran, Turki dan mereka coba gali lagi desain khas Xinjiang (Fitraya/detikTravel)
Karpet yang paling mahal adalah buatan tangan, lebih berseni dan incaran penggemar karpet. Harganya 2.000 Yuan/m2 (Rp 4,3 juta) dan ukuran standarnya adalah 6 m2. Karpet mesin ukuran standar 6 m2 harganya 500-750 Yuan (Rp 1 juta-1,6 juta) (Fitraya/detikTravel)
Ada lagi karpet mahal di Parlak Factory, karpetnya mirip sebuah lukisan dan bergambar tradisi Muqam, tradisi bernyanyi etnis Uyghur. Ukurannya sedikit lebih besar dari karpet sajadah, namun harganya 1.000 Yuan (Rp 2,1 juta) (Fitraya/detikTravel)