Ritual Ma'nene menjadi tradisi yang begitu penting bagi orang Toraja. Pada tanggal 11-12 Juni 2018 ini, di Buntu Pu'ne, Kecamatan Kesu, Toraja Utara sedang dilakukan ritual Ma'nene. (Herson/Istimewa)
Semua peti yang ada di pemakaman akan dikeluarkan oleh keluarga. Peti-peti ini akan dibersihkan satu persatu. Namun tak semua peti akan diganti lho! (Herson/Istimewa)
Jika makam tersebut masih baru dan petinya belum hancur maka ritual Ma'nene tidak berlaku. Penggantian baju dan peti ini hanya akan dilakukan untuk orangtua atau leluhur. (Herson/Istimewa)
Ritual ini biasanya 3 tahun sekali tapi kadang disesuaikan dengan kesepakatan keluarga, karena banyak yang berada di luar Toraja (Herson/Istimewa)
Namun Buntu Pu'ne tidak melakukan pergantian baju. Karena kebanyakan adalah makam orangtua dan leluhur yang hanya tinggal kerangkanya saja. (Herson/Istimewa)
Maka keluarga akan mengeluarkan tulang belulang dari peti dan menyatukannya dalam selembar kain. Kemudian tulang tulang tersebut akan dimasukkan ke dalam peti baru. (Herson/Istimewa)
Seluruh warga Buntu Pu'ne yang memiliki makam leluhur di sini hadir dan ikut dalam tradisi ini. (Herson/Istimewa)
Selain makam, baju-baju dari patung atau replika alm dari leluhur juga diganti dan dibersihkan. Salah satunya adalah pejuang Toraja, Pong Massangka. (Herson/Istimewa)
Ma'nene sudah menjadi tradisi leluhur yang tetap dilakukan orang Toraja sejak dulu kala. Buat mereka, ini adalah tanda bakti, cinta dan penghormatan kepada orangtua walaupun mereka sudah meninggal. (Herson/Istimewa)