Foto: Festival Balon Udara Wonosobo yang Dijamin Aman

Ini adalah festival balon udara yang digelar di lapangan Geo Dipa Energi di Wonosobo. Pada gelaran ini, sedikitnya ada 104 balon udara tanpa awak dengan ciri khas masing-masing. (Uje Hartono/detikTravel)
Misalnya, balon udara dengan motif batik dengan bentuk oval hingga balon udara yang menyerupai burung Garuda. (Uje Hartono/detikTravel)
Dengan menggunakan udara panas, satu tim yang terdiri 10 orang ini kompak menerbangkan balon udara dengan ukuran diameter 4 meter dan tinggi 7 meter. Meski beberapa sempat terlihat kesusahan, namun 104 balon udara semuanya bisa terbang menghiasi langit Wonosobo. (Uje Hartono/detikTravel)
Tidak perlu khawatir, karena festival yang digelar di tiga kota yakni Wonosobo, Pekalongan dan Ponorogo ini tidak membahayakan jalur penerbangan. Sebab, masing-masing balon udara tanpa awak ini sudah ditambatkan dengan tali. (Uje Hartono/detikTravel)
Upaya ini dilakukan salah satu cara untuk memberikan sosialisasi kepada warga agar menerbangkan balon udara yang lebih aman. Sebabnya, balon udara ini kerap mengganggu jalur penerbangan pesawat terbang. (Uje Hartono/detikTravel)
Penerbangan balon udara ini sudah menjadi tradisi setiap tahun. Sehingga cara menerbangkannya pun diatur agar tidak membahayakan. (Uje Hartono/detikTravel)
Dalam festival ini tidak hanya sekadar menerbangkan balon udara. Namun, dalam membuat, menerbangkan hingga landing, peserta festival balon udara ini dilombakan dan dinilai khusus oleh tim juri. (Uje Hartono/detikTravel)
Salah satu peserta festival balon udara yang mengaku sudah menyiapkan sejak Bulan Ramadan lalu. Ia bersama timnya sudah meracang khusus balon udara dengan tinggi 8 meter dan diameter 4 meter. (Uje Hartono/detikTravel)
Untuk proses menerbangkan balon udara ini biasanya butuh waktu 10 menit. Yakni dengan cara diberi udara panas hingga balon udara ini mengembang dan bisa terbang. (Uje Hartono/detikTravel)
Harapannya tradisi balon udara di Wonosobo terus ada tanpa mengganggu penerbangan. Selain itu, nantinya bisa menjadi daya tarik wisata di Wonosobo. (Uje Hartono/detikTravel)
Ini adalah festival balon udara yang digelar di lapangan Geo Dipa Energi di Wonosobo. Pada gelaran ini, sedikitnya ada 104 balon udara tanpa awak dengan ciri khas masing-masing. (Uje Hartono/detikTravel)
Misalnya, balon udara dengan motif batik dengan bentuk oval hingga balon udara yang menyerupai burung Garuda. (Uje Hartono/detikTravel)
Dengan menggunakan udara panas, satu tim yang terdiri 10 orang ini kompak menerbangkan balon udara dengan ukuran diameter 4 meter dan tinggi 7 meter. Meski beberapa sempat terlihat kesusahan, namun 104 balon udara semuanya bisa terbang menghiasi langit Wonosobo. (Uje Hartono/detikTravel)
Tidak perlu khawatir, karena festival yang digelar di tiga kota yakni Wonosobo, Pekalongan dan Ponorogo ini tidak membahayakan jalur penerbangan. Sebab, masing-masing balon udara tanpa awak ini sudah ditambatkan dengan tali. (Uje Hartono/detikTravel)
Upaya ini dilakukan salah satu cara untuk memberikan sosialisasi kepada warga agar menerbangkan balon udara yang lebih aman. Sebabnya, balon udara ini kerap mengganggu jalur penerbangan pesawat terbang. (Uje Hartono/detikTravel)
Penerbangan balon udara ini sudah menjadi tradisi setiap tahun. Sehingga cara menerbangkannya pun diatur agar tidak membahayakan. (Uje Hartono/detikTravel)
Dalam festival ini tidak hanya sekadar menerbangkan balon udara. Namun, dalam membuat, menerbangkan hingga landing, peserta festival balon udara ini dilombakan dan dinilai khusus oleh tim juri. (Uje Hartono/detikTravel)
Salah satu peserta festival balon udara yang mengaku sudah menyiapkan sejak Bulan Ramadan lalu. Ia bersama timnya sudah meracang khusus balon udara dengan tinggi 8 meter dan diameter 4 meter. (Uje Hartono/detikTravel)
Untuk proses menerbangkan balon udara ini biasanya butuh waktu 10 menit. Yakni dengan cara diberi udara panas hingga balon udara ini mengembang dan bisa terbang. (Uje Hartono/detikTravel)
Harapannya tradisi balon udara di Wonosobo terus ada tanpa mengganggu penerbangan. Selain itu, nantinya bisa menjadi daya tarik wisata di Wonosobo. (Uje Hartono/detikTravel)