Foto: Kopi Santen Blora, Khas Pedesaan

Namanya Kopi Santen Mbah Sakijah. Lokasinya ada di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora Kota, Blora, Jawa Tengah (Masaul/detikTravel)
Nama warung kopi santen‎ ini diambil dari sang pendirinya yakni Mbah Sakijah. Sekarang, Kopi Santen Mbah Sakijah sudah dikelola oleh keturunan ketiganya (Masaul/detikTravel)
Awal mula kopi santen ini dari Mbah Sakijah. Dia mau bikin sayur dan santannya lebih, terus dicampur sama kopi. Jadi nggak sengaja bikinnya. Depan Warung Kopi Santen Mbah Sakijah (Masaul/detikTravel)
Setelah nen‎eknya itu meninggal, kopi santen diurus turun temurun. Suasana di dalam Warung Kopi Santen Mbah Sakijah (Masaul/detikTravel)
Kopi Santen Mbah Sakijah bisa di bilang terjangkau, harganya hanya Rp 4 ribu rupiah per gelas. Ada pula minuman yang lain di warung dengan jam buka dari 06.00-21.00 WIB dan tutup di waktu Salat Maghrib ini (Masaul/detikTravel)
Mbah Sakijah dari dulu memang sudah memiliki warung kopi di rumahnya. Kopi santen itu dicoba sendiri terus ditawarkan ke tetangganya. Pemudik padati warung (Masaul/detikTravel)
Kopi Santen Mbah Sakijah mulai terkenal dari tahun 2000-an. Kopi Santen Mbah Sakijah mulai dikenal walau hanya dipasarkan dari mulut ke mulut. Sudah banyak orang yang datang dari tetangga desa hingga pejabat Blora (Masaul/detikTravel)
Bahkan pakar kuliner Bondan Winarno datang sendiri ke sini sekitar satu bulan sebelum meninggal. Ia tahu juga dari internet, menggunakan kereta dan langsung ke warung kopi santen dari Jakarta (Masaul/detikTravel)
Kopi Santen Mbah Sakijah bisa di bilang sangat kental saat kopi telah dingin. Namun agak encer saat kopi masih panas (Masaul/detikTravel)
Kopi santen ini diracik sedemikian rupa dengan kelapa. Kopinya berasal dari kopi nangka dan kopi yang berwarna kuning. Nur Komariah (32), cucu dari pendiri warung kopi santen (Masaul/detikTravel)
Namanya Kopi Santen Mbah Sakijah. Lokasinya ada di Desa Jepangrejo, Kecamatan Blora Kota, Blora, Jawa Tengah (Masaul/detikTravel)
Nama warung kopi santen‎ ini diambil dari sang pendirinya yakni Mbah Sakijah. Sekarang, Kopi Santen Mbah Sakijah sudah dikelola oleh keturunan ketiganya (Masaul/detikTravel)
Awal mula kopi santen ini dari Mbah Sakijah. Dia mau bikin sayur dan santannya lebih, terus dicampur sama kopi. Jadi nggak sengaja bikinnya. Depan Warung Kopi Santen Mbah Sakijah (Masaul/detikTravel)
Setelah nen‎eknya itu meninggal, kopi santen diurus turun temurun. Suasana di dalam Warung Kopi Santen Mbah Sakijah (Masaul/detikTravel)
Kopi Santen Mbah Sakijah bisa di bilang terjangkau, harganya hanya Rp 4 ribu rupiah per gelas. Ada pula minuman yang lain di warung dengan jam buka dari 06.00-21.00 WIB dan tutup di waktu Salat Maghrib ini (Masaul/detikTravel)
Mbah Sakijah dari dulu memang sudah memiliki warung kopi di rumahnya. Kopi santen itu dicoba sendiri terus ditawarkan ke tetangganya. Pemudik padati warung (Masaul/detikTravel)
Kopi Santen Mbah Sakijah mulai terkenal dari tahun 2000-an. Kopi Santen Mbah Sakijah mulai dikenal walau hanya dipasarkan dari mulut ke mulut. Sudah banyak orang yang datang dari tetangga desa hingga pejabat Blora (Masaul/detikTravel)
Bahkan pakar kuliner Bondan Winarno datang sendiri ke sini sekitar satu bulan sebelum meninggal. Ia tahu juga dari internet, menggunakan kereta dan langsung ke warung kopi santen dari Jakarta (Masaul/detikTravel)
Kopi Santen Mbah Sakijah bisa di bilang sangat kental saat kopi telah dingin. Namun agak encer saat kopi masih panas (Masaul/detikTravel)
Kopi santen ini diracik sedemikian rupa dengan kelapa. Kopinya berasal dari kopi nangka dan kopi yang berwarna kuning. Nur Komariah (32), cucu dari pendiri warung kopi santen (Masaul/detikTravel)