Berawal dari perjalanan fotografer kelahiran Bronx, Randy H Goodman. Ia mengatakan perjalanannya ke Iran terjadi secara tidak sengaja (Randy H. Goodman/Bronx Museum of the Arts/CNN Travel)
Pada tahun 1979, Kedubes AS di Teheran dikepung, dan Goodman ada di sana untuk belajar politik dan bukan fotografi. Ia melihat bangsa di Timur Tengah ini sedang berada di tengah-tengah revolusi (Randy H. Goodman/Bronx Museum of the Arts/CNN Travel)
Pada tahun 1981, Goodman mulai memotret para wanita Iran di berbagai sudut negara itu. Ada yang terekam sedang berdoa, di jalanan, atau dalam perjalanan (Randy H. Goodman/Bronx Museum of the Arts/CNN Travel)
Pada tahun 2015, ia kembali ke Iran yang suasananya sudah sangat berbeda. Para wanitanya sudah bisa mengenakan riasan di depan umum dan syal berwarna-warni (Randy H. Goodman/Bronx Museum of the Arts/CNN Travel)
Syal-syal wanita itu dipakai diikat dengan satu ujungnya ke belakang, melambangkan dorongan untuk berubah. Cerdas, cantik, dan berani. Lebih dari wanita lain di dunia (Randy H. Goodman/Bronx Museum of the Arts/CNN Travel)
ada pembukaan pameran tahun 2018 di The Bronx Museum of the Arts, New York, Goodman menjelaskan bahwa ia ingin lebih jauh menangkap kekayaan budaya dan orang-orangnya. Ia melihat dunia yang berubah (Randy H. Goodman/Bronx Museum of the Arts/CNN Travel)
Setelah diperiksa dengan seksama, foto-foto itu memperlihatkan para wanita yang tampak percaya diri. Mereka bangga bisa menjadi pengendara taksi (Randy H. Goodman/Bronx Museum of the Arts/CNN Travel)
Tranformasi perubahan masyarakat Iran itu dibuktikan dari cara perempuan Iran berpakaian. Mereka juga bisa salat di tempat umum (Randy H. Goodman/Bronx Museum of the Arts/CNN Travel)
Terekam dalam pula foto-foto berwarna, yang dimaknai bahwa perempuan Iran ingin menguji batas-batasnya. Mereka pun sudah bisa naik kereta bawah tanah walau hanya di gerbong khusus wanita (Randy H. Goodman/Bronx Museum of the Arts/CNN Travel)