Makam Mbah Lancing merupakan kuburan keramat yang berada di Dukuh Kauman, Desa Mirit, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah. (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Makam Mbah Lancing diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Mbah Lancing yang memiliki nama asli Kiai Baji, menurut cerita merupakan keturunan dari Prabu Brawijaya V. (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Setiap hari selalu ramai dikunjungi peziarah terutama pada bulan Ruwah dan Syuro. Tidak hanya warga Kebumen dan sekitarnya, namun mereka yang datang berasal dari Jakarta bahkan luar Jawa. (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Sebagai ucapan terima kasih karena doa dan keinginannya tercapai, biasanya peziarah akan kembali lagi ke makam tersebut dan memberi kain batik yang diletakkan di atas pusara Mbah Lancing. (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Sampai saat ini sudah tidak terhitung lagi berapa lembar kain batik yang tertumpuk hingga setebal lebih dari satu meter itu. (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Kain batik yang diberikan sebagai hadiah tersebut bukanlah sembarang kain batik. Kain batik ini khusus dan yang harus dibuat langsung oleh warga yang telah ditunjuk. Batik harus berwarna dominan hitam cokelat dan bermotif contong yang merupakan kesukaan Mbah Lancing. (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Warga biasanya datang untuk ziarah dan berdoa. Beragam permintaan mereka mulai dipermudah berdagang, naik pangkat atau jabatan serta cita-cita. (Rinto Heksantoro/detikTravel)