Inilah titik awal jalur pendakian Palutungan. Palutungan adalah satu dari 3 jalur pendakian Gunung Ciremai (Muhammad Idris/detikTravel)
Jalur pendakian Palutungan dimulai dengan melewati ladang sayur mayur (Muhammad Idris/detikTravel)
Setelah melewati ladang sayur mayur, kita akan masuk ke hutan pinus Palutungan (Muhammad Idris/detikTravel)
Dalam jalur pendakian ini kita akan menjumpai Gua Walet. Gua ini sering jadi titik perhentian pendaki untuk menikmati suasana (Muhammad Idris/detikTravel)
Sunrise dari puncak Gunung Ciremai. Serasa negeri di atas awan (Muhammad Idris/detikTravel)
Kawah di puncak Gunung Ciremai dengan latar belakang Gunung Slamet di Jawa Tengah (Muhammad Idris/detikTravel)
Inilah kawah Gunung Ciremai yang tandus. Gunung Ciremai tingginya 3.078 mdpl (Muhammad Idris/detikTravel)
Puncak Gunung Ciremai jadi salah satu lokasi terbaik di Indonesia melihat mekarnya bunga Edelweiss (Muhammad Idris/detikTravel)
Selain sedang mekar-mekarnya saat kemarau, banyak tawon yang hinggap di bunga Edelweiss sehingga menambah keindahan bunga tersebut (Muhammad Idris/detikTravel)
Saat musim kemarau, adalah saat bunga abadi ini sedang mekar-mekarnya di atas Ciremai yang memiliki ketinggian 3.078 mdpl (Muhammad Idris/detikTravel)
Koloni bunga Edelweiss dapat ditemui di batas vegetasi tanaman keras dengan puncak Gunung Ciremai (Muhammad Idris/detikTravel)
Para pendaki Gunung Ciremai. Edelweiss sangat dilarang keras untuk dipetik dan termasuk pelanggaran berat bagi pendaki (Muhammad Idris/detikTravel)
Plang petunjuk Jalur Apuy dan Palutungan. Bunga Edelweiss bak permadani ini bisa dijumpai dari mulai persimpangan Apuy hingga Goa Walet, di ketinggian sekitar 2.000 mdpl (Muhammad Idris/detikTravel)