Foto: Tradisi Merti Desa sudah berumur ratusan tahun. Tradisi ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dari masyarakat Desa Gunung Condong, Kecamatan Bruno, Purworejo (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Foto: Masyarakat menggelar Tradisi Merti Desa pada Senin (13/8/2018). Puluhan ancak atau sejenis tumpeng yang berisi ribuan ayam panggang dan hasil bumi itu berjajar rapi (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Foto: Ancak ini dilombakan dan nantinya akan diambil beberapa juara. Tradisi itu dikemas dalam Grebeg Ingkung dan merupakan agenda tiga tahunan yang sudah dilaksanakan secara turun temurun (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Foto: Tradisi Merti Desa merupakan ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan yang Maha Esa sekaligus permohonan untuk keselamatan desa (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Foto: Dalam Merti Desa tersebut terdapat ancak atau ambeng sebanyak 47 buah. Puluhan ancak itu berisi ratusan ayam panggang dan diperkirakan jumlah ayam panggang seluruhnya mencapai 7.500 ekor (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Foto: Setelah ayam ingkung dinilai masih ada prosesi atau ritual Merti Desa yakni didoakan. Ribuan warga pun tumplek blek dalam acara tersebut (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Foto: Sebelum Merti Desa, para sesepuh desa telah mengunjungi seluruh punden atau tempat-tempat yang dikeramatkan. Mereka meminta izin bahwa Merti Desa akan digelar (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Foto: Biaya untuk pembuatan sebuah ancak bisa mencapai 55 juta rupiah dan diperlukan waktu pembuatan selama 4 hari (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Foto: Warga percaya bahwa tradisi tersebut wajib dilaksanakan karena jika ditiadakan ditakutkan akan terjadi bencana (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Foto: Ancak yang berisi ayam panggang itu kemudian dibagikan kepada masyarakat yang bukan warga Gunung Condong setelah ritual Merti Desa selesai (Rinto Heksantoro/detikTravel)