Foto: Sumur Beracun Peninggalan Leluhur di Cirebon

Inilah Sumur Upas atau Sumur Soka. Lokasinya berada di Petilasan Keraton Dalem Agung Pakungwati di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon. (Sudirman/detikTravel)


Lokasi persisnya berada di bawah pohon soka besar. Itulah sebabnya mengapa sumur ini disebut Sumur Soka. Sumur ini dinamakan Sumur Upas karena airnya dipercaya beracun. (Sudirman/detikTravel)


Sumur Upas sudah tak lagi difungsikan sejak lama. Tak ada yang tahu persis kapan sumur beracun tersebut tidak dipakai lagi. (Sudirman/detikTravel)


 Upas itu artinya racun. Kalau zaman sekarang itu analoginya seperti sumur yang mengandung gas beracun (Sudirman/detikTravel)


Dahulu, Sumur Upas dimanfaatkan oleh prajurit kekeraton untuk merendam senjata atau pusaka untuk berperang melawan kolonial. Racun yang ada di sumur dijadikan senjata mematikan. (Sudirman/detikTravel)


Pohon soka besar di sekitar Sumur Upas juga dikenal langka. Biasanya bunga Soka tumbuh di pucuk daun, kalau ini tumbuhnya bunga di dahan pohon. Usianya juga sudah mencapai ratusan tahun. (Sudirman/detikTravel)
Inilah Sumur Upas atau Sumur Soka. Lokasinya berada di Petilasan Keraton Dalem Agung Pakungwati di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon. (Sudirman/detikTravel)
Lokasi persisnya berada di bawah pohon soka besar. Itulah sebabnya mengapa sumur ini disebut Sumur Soka. Sumur ini dinamakan Sumur Upas karena airnya dipercaya beracun. (Sudirman/detikTravel)
Sumur Upas sudah tak lagi difungsikan sejak lama. Tak ada yang tahu persis kapan sumur beracun tersebut tidak dipakai lagi. (Sudirman/detikTravel)
 Upas itu artinya racun. Kalau zaman sekarang itu analoginya seperti sumur yang mengandung gas beracun (Sudirman/detikTravel)
Dahulu, Sumur Upas dimanfaatkan oleh prajurit kekeraton untuk merendam senjata atau pusaka untuk berperang melawan kolonial. Racun yang ada di sumur dijadikan senjata mematikan. (Sudirman/detikTravel)
Pohon soka besar di sekitar Sumur Upas juga dikenal langka. Biasanya bunga Soka tumbuh di pucuk daun, kalau ini tumbuhnya bunga di dahan pohon. Usianya juga sudah mencapai ratusan tahun. (Sudirman/detikTravel)