Foto: Jelajah Pedalaman Papua Barat Naik Paralayang, Seru!

Untuk gambaran, Pegunungan Arfak memiliki lanskap berbukit gundul di beberapa lokasi. Oleh karenanya spot tersebut dapat dimanfaatkan untuk lokasi lepas landas paralayang (Masaul/detikTravel)
Angin di Kabupaten Pegaf juga terbilang bagus dari pukul 11.00 hingga 15.00 WIT (Masaul/detikTravel)

Dijelaskan salah satu senior paralayang, David Agustinus Teak atau biasa dipanggil Opa David, potensi paralayang di Pegaf terbilang bagus. Berpemandangan dua danau dan lanskap alam lainnya yang cantik adalah faktor utamanya (Masaul/detikTravel)
Namun untuk pengembangan paralayang perlu perjuangan besar. Pertama, aksesibilitas ke Pegaf dan kedua adalah promosi yang besar. Pegaf memiliki beberapa spot lepas landas bagi paralayang, seperti di Bukit Kobrey, Tombrok, hingga Bukit Maut (Masaul/detikTravel)
Untuk masalah angin, dari Bukit Kobrey dan Maut bisa mendarat ke Kota Anggi dan perkampungan di pinggir Danau Anggi Giji. Kalau lepas landas di Bukit Tombrok akan turun ke perkampungan di pinggir Danau Anggi Gida (Masaul/detikTravel)

Dalam paralayang seorang pengendali alat terbang tersebut disebut sebagai pilot atau atlet kalau di dalam sebuah event olahraga. Opa David (kanan) sudah malang melintang di dunia paralayang hingga sekarang masih menjadi juri senior di FAI (Masaul/detikTravel)
Untuk persiapan terbang dengan paralayang, harus tahu seperti apa kondisi medannya, meliputi tantangan juga rintangan. Sudah melakukan pemeriksaan peralatan, periksa tempat duduk (harness), memeriksa angin maksimal 25 per/jam jika di tempat baru (Masaul/detikTravel)
Mapala UI menjelajah Kabupaten Pegaf dalam Ekspedisi Bumi Cenderawasih dengan salah satu kegiatannya eksplorasi potensi wisata paralayang (Masaul/detikTravel)

Pilot juga harus melihat cuaca dan untuk pemula minimal kecepatan anginnya 5 km/jam agar aman dalam belajar. Pegaf cocok digunakan untuk paralayang cross country atau penerbangan jarak jauh (Masaul/detikTravel)

Untuk gambaran, Pegunungan Arfak memiliki lanskap berbukit gundul di beberapa lokasi. Oleh karenanya spot tersebut dapat dimanfaatkan untuk lokasi lepas landas paralayang (Masaul/detikTravel)
Angin di Kabupaten Pegaf juga terbilang bagus dari pukul 11.00 hingga 15.00 WIT (Masaul/detikTravel)
Dijelaskan salah satu senior paralayang, David Agustinus Teak atau biasa dipanggil Opa David, potensi paralayang di Pegaf terbilang bagus. Berpemandangan dua danau dan lanskap alam lainnya yang cantik adalah faktor utamanya (Masaul/detikTravel)
Namun untuk pengembangan paralayang perlu perjuangan besar. Pertama, aksesibilitas ke Pegaf dan kedua adalah promosi yang besar. Pegaf memiliki beberapa spot lepas landas bagi paralayang, seperti di Bukit Kobrey, Tombrok, hingga Bukit Maut (Masaul/detikTravel)
Untuk masalah angin, dari Bukit Kobrey dan Maut bisa mendarat ke Kota Anggi dan perkampungan di pinggir Danau Anggi Giji. Kalau lepas landas di Bukit Tombrok akan turun ke perkampungan di pinggir Danau Anggi Gida (Masaul/detikTravel)
Dalam paralayang seorang pengendali alat terbang tersebut disebut sebagai pilot atau atlet kalau di dalam sebuah event olahraga. Opa David (kanan) sudah malang melintang di dunia paralayang hingga sekarang masih menjadi juri senior di FAI (Masaul/detikTravel)
Untuk persiapan terbang dengan paralayang, harus tahu seperti apa kondisi medannya, meliputi tantangan juga rintangan. Sudah melakukan pemeriksaan peralatan, periksa tempat duduk (harness), memeriksa angin maksimal 25 per/jam jika di tempat baru (Masaul/detikTravel)
Mapala UI menjelajah Kabupaten Pegaf dalam Ekspedisi Bumi Cenderawasih dengan salah satu kegiatannya eksplorasi potensi wisata paralayang (Masaul/detikTravel)
Pilot juga harus melihat cuaca dan untuk pemula minimal kecepatan anginnya 5 km/jam agar aman dalam belajar. Pegaf cocok digunakan untuk paralayang cross country atau penerbangan jarak jauh (Masaul/detikTravel)