Foto: Badai Pasir di Bromo

Badai pasir Bromo, kerap terjadi di musim kemarau seperti saat ini. Sementara material badai sendiri, berupa pasir bercampur abu vulkanik. (M Rofiq/detikTravel)



Oleh karenanya, pengunjung yang hendak berwisata ke Kaldera Bromo, ataupun Padang Savana dan Bukit Teletubies, diimbau agar menggunakan masker. (M Rofiq/detikTravel)



Dampak adanya badai pasir itu, membuat sebagian wisatawan lokal maupun mancanegara, yang mengurungkan niatnya untuk berwisata di Kaldera Bromo, ataupun areal 'Pasir Berbisik'. (M Rofiq/detikTravel)



Badai pasir merupakan fenomena tahunan, dimana kerap terjadi saat musim kemarau. (M Rofiq/detikTravel)



Meski badai pasir, membawa material pasir dan abu vulkanik, namun obyek wisata Gunung Bromo tetap aman dikunjungi. Hanya saja, wisatawan disarankan menggunakan masker atau penutup hidung (M Rofiq/detikTravel)



Sementara untuk status Gunung Bromo sendiri, saat ini masih berstatus waspada, dimana pengunjung dianjurkan agar berada di jarak aman 1 kilometer, dari kawah Gunung Bromo. (M Rofiq/detikTravel)
Badai pasir Bromo, kerap terjadi di musim kemarau seperti saat ini. Sementara material badai sendiri, berupa pasir bercampur abu vulkanik. (M Rofiq/detikTravel)
Oleh karenanya, pengunjung yang hendak berwisata ke Kaldera Bromo, ataupun Padang Savana dan Bukit Teletubies, diimbau agar menggunakan masker. (M Rofiq/detikTravel)
Dampak adanya badai pasir itu, membuat sebagian wisatawan lokal maupun mancanegara, yang mengurungkan niatnya untuk berwisata di Kaldera Bromo, ataupun areal Pasir Berbisik. (M Rofiq/detikTravel)
Badai pasir merupakan fenomena tahunan, dimana kerap terjadi saat musim kemarau. (M Rofiq/detikTravel)
Meski badai pasir, membawa material pasir dan abu vulkanik, namun obyek wisata Gunung Bromo tetap aman dikunjungi. Hanya saja, wisatawan disarankan menggunakan masker atau penutup hidung (M Rofiq/detikTravel)
Sementara untuk status Gunung Bromo sendiri, saat ini masih berstatus waspada, dimana pengunjung dianjurkan agar berada di jarak aman 1 kilometer, dari kawah Gunung Bromo. (M Rofiq/detikTravel)