Foto: Saudara Kita yang Hidup di Pedalaman Papua Barat

Saat menyambut tamu kehormatan, warga Pegunungan Arfak (Pegaf) punya tarian yang bernama Tari Tumbuk (Masaul/detikTravel)
Mereka sebagian besar masih tinggal di rumah adat, yakni Rumah Kaki Seribu yang juga jadi pemersatu warga Pegaf (Masaul/detikTravel)
Ini contoh dari salah satu kepala suku di Pegaf, dia memiliki mahkota dari bulu kasuari dan selalu memegang panah (Masaul/detikTravel)
Saat keluar rumah, warga Pegaf selalu membawa parang untuk berjaga-jaga (Masaul/detikTravel)
Kalau yang ini, anak-anak SD hingga SMA dan juga PNS Pegaf sedang mengikuti upacara 17 Agustus (Masaul/detikTravel)
Anak-anak SD di sana amat antusias dengan adanya kegiatan lomba-lomba yang ada (Masaul/detikTravel)
Ada beberapa kampung unik di Pegaf. Salah satunya adalah Kampung Irai ini yang seluruh jalan dalam kampungnya sudah dibeton (Masaul/detikTravel)
Ada pula kampung yang masih amat tertinggal karena masih belum ada saluran listrik juga komunikasi di sana, yakni Kampung Tuabyam, Distrik Anggi Gida (Masaul/detikTravel)
Kampung Tuabyam amat terbuka bagi para pendatang dan mereka biasa menerima tamu hingga menganggapnya seperti keluarga sendiri (Masaul/detikTravel)
Traveler yang mengunjungi Pegaf bisa mengelilingi danau Anggi Giji dan Gida menggunakan kapal penduduk. detikTravel mencobanya saat di danau Anggi Gida seperti di foto ini (Masaul/detikTravel)
Akses komunikasi masih sangat terbatas walau bertempat di tengah kota Kabupaten Pegaf, Anggi. Warga menggunakan radio HT sebagai alat komunikasi yang utama (Masaul/detikTravel)
Kabupaten Pegaf ada di ketinggian 1.700 mdpl, maka tak heran jika Anda selalu melihat orang-orang yang menggunakan sarung atau kain lainnya untuk menghangatkan badan (Masaul/detikTravel)
Di Anggi, Pegaf ada pasar pagi yang unik. Anda tak dipernankan menawar karena bisa kena makian. Maklum, cukup sulit membawa barang-barang dagangan untuk bisa sampai ke sana (Masaul/detikTravel)
Mayoritas pekerja yang membangun jalan atau pun pekerjaan berat lain di Anggi, Pegaf berasal dari Suku Bugis atau Toraja, Sulawesi (Masaul/detikTravel)
Saat menyambut tamu kehormatan, warga Pegunungan Arfak (Pegaf) punya tarian yang bernama Tari Tumbuk (Masaul/detikTravel)
Mereka sebagian besar masih tinggal di rumah adat, yakni Rumah Kaki Seribu yang juga jadi pemersatu warga Pegaf (Masaul/detikTravel)
Ini contoh dari salah satu kepala suku di Pegaf, dia memiliki mahkota dari bulu kasuari dan selalu memegang panah (Masaul/detikTravel)
Saat keluar rumah, warga Pegaf selalu membawa parang untuk berjaga-jaga (Masaul/detikTravel)
Kalau yang ini, anak-anak SD hingga SMA dan juga PNS Pegaf sedang mengikuti upacara 17 Agustus (Masaul/detikTravel)
Anak-anak SD di sana amat antusias dengan adanya kegiatan lomba-lomba yang ada (Masaul/detikTravel)
Ada beberapa kampung unik di Pegaf. Salah satunya adalah Kampung Irai ini yang seluruh jalan dalam kampungnya sudah dibeton (Masaul/detikTravel)
Ada pula kampung yang masih amat tertinggal karena masih belum ada saluran listrik juga komunikasi di sana, yakni Kampung Tuabyam, Distrik Anggi Gida (Masaul/detikTravel)
Kampung Tuabyam amat terbuka bagi para pendatang dan mereka biasa menerima tamu hingga menganggapnya seperti keluarga sendiri (Masaul/detikTravel)
Traveler yang mengunjungi Pegaf bisa mengelilingi danau Anggi Giji dan Gida menggunakan kapal penduduk. detikTravel mencobanya saat di danau Anggi Gida seperti di foto ini (Masaul/detikTravel)
Akses komunikasi masih sangat terbatas walau bertempat di tengah kota Kabupaten Pegaf, Anggi. Warga menggunakan radio HT sebagai alat komunikasi yang utama (Masaul/detikTravel)
Kabupaten Pegaf ada di ketinggian 1.700 mdpl, maka tak heran jika Anda selalu melihat orang-orang yang menggunakan sarung atau kain lainnya untuk menghangatkan badan (Masaul/detikTravel)
Di Anggi, Pegaf ada pasar pagi yang unik. Anda tak dipernankan menawar karena bisa kena makian. Maklum, cukup sulit membawa barang-barang dagangan untuk bisa sampai ke sana (Masaul/detikTravel)
Mayoritas pekerja yang membangun jalan atau pun pekerjaan berat lain di Anggi, Pegaf berasal dari Suku Bugis atau Toraja, Sulawesi (Masaul/detikTravel)