Potret Gulat Okol yang Jadi Olahraga Tradisional di Surabaya

Gulat okol adalah olahraga yang terkenal dikawasan Surabaya Barat. Tradisi yang terus dilestarikan secara turun temurun untuk menjaga tali silaturahmi sesama warga (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)
Tradisi ini pun tak mengenal batasan usia, baik anak-anak hingga dewasa bebes mengikuti acara ini. Bahkan para ibu-ibu juga mengikuti gulat okol tersebut (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)
Mereka bertanding dipanggung dan gelanggangnya beralasakan jerami. Para pegulat pun diharuskan memakai selandang yang dilingkarkan dibagian tubuh (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)
 
Ketika peserta memakai udeng atau ikat kepala tandanya pertandingan dimulai. Teknisnya, mereka harus para pegulat harus menjatuhkan satu sama lain (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)
 
Caranya dengan berpegangan pada selendangkan yang diikatkan pada bagian tubuh. Bahkan panitia juga mewajibkan bagi peserta pria harus telajang dada. Tak hanya itu, pegulat yang memiliki jari kuku yang panjang harus dipotong terlebih dahulu tampa terkecuali (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)
Gulat okol yang diadakan tiap tahun pada perayaan sedekah bumi itu, ternyata memiliki filosofi tersendiri bagi warga sekitar. Dulu ceritanya, sembari menunggu anggon kerbau, sapi dan kambing di sawah (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)
Gulat okol adalah olahraga yang terkenal dikawasan Surabaya Barat. Tradisi yang terus dilestarikan secara turun temurun untuk menjaga tali silaturahmi sesama warga (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)
Tradisi ini pun tak mengenal batasan usia, baik anak-anak hingga dewasa bebes mengikuti acara ini. Bahkan para ibu-ibu juga mengikuti gulat okol tersebut (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)
Mereka bertanding dipanggung dan gelanggangnya beralasakan jerami. Para pegulat pun diharuskan memakai selandang yang dilingkarkan dibagian tubuh (Deni Prastyo Utomo/detikTravel) 
Ketika peserta memakai udeng atau ikat kepala tandanya pertandingan dimulai. Teknisnya, mereka harus para pegulat harus menjatuhkan satu sama lain (Deni Prastyo Utomo/detikTravel) 
Caranya dengan berpegangan pada selendangkan yang diikatkan pada bagian tubuh. Bahkan panitia juga mewajibkan bagi peserta pria harus telajang dada. Tak hanya itu, pegulat yang memiliki jari kuku yang panjang harus dipotong terlebih dahulu tampa terkecuali (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)
Gulat okol yang diadakan tiap tahun pada perayaan sedekah bumi itu, ternyata memiliki filosofi tersendiri bagi warga sekitar. Dulu ceritanya, sembari menunggu anggon kerbau, sapi dan kambing di sawah (Deni Prastyo Utomo/detikTravel)