Balapan perahu nelayan yang digelar warga di dermaga Bonto Bahari, Kecamatan Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan berlangsung seru. (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Lebih dari 40 orang peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Maros dan juga Pangkep, beradu ketangkasan memperebutkan juara pertama dalam ajang yang digelar setiap tahunnya ini. (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Tak hanya mengandalkan kekuatan mesin, para peserta juga harus piawai mengendalikan laju perahu mereka di lintasan balap yang telah ditentukan oleh panitia. (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Bak balapan motor dan mobil profesional, para nelayan ini saling menyalip di tikungan untuk berebut posisi pertama. Suasana pun semakin seru, saat ratusan warga bersorak memberikan dukungan. (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Dalam lomba ini, panitia membagi dua kategori berdasarkan jenis perahu, yakni jenis Jolloro dan Katinting. Perahu Jolloro yang berkapasitas mesin 24 PK, memiliki lintasan balap yang lebih jauh ketimbang perahu jenis Katinting yang mesinnya hanya berkapasitas 17 PK. (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Dalam satu kali lomba, peserta wajib mengeliling tiga kali lintasan yang jaraknya mencapai 4 kilometer. (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Selain untuk hiburan dan ajang silaturahmi, kegiatan ini juga diharapkan bisa mengangkat potensi wisata yang ada di daerah pesisir Maros. (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Maros yang juga memiliki bentangan wilayah pantai yang cukup luas, belum bisa dimanfaatkan menjadi salah satu objek wisata andalan. (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Bagi para peserta, kondisi cuaca, mesin dan juga lintasan balap yang banyak berkelok, menjadi tantangan tersendiri untuk sampai di garis finish. (Moehammad Bakrie/detikTravel)
Tak jarang, banyak peserta yang kehilangan kendali dan keluar dari lintasan saat berusaha mendahului peserta lainnya. Bahkan, banyak juga peserta yang gagal finish saat mesin mereka mati mendadak. (Moehammad Bakrie/detikTravel)