Foto: Tradisi Syukur Nelayan yang Unik di Lombok Barat

Roah Segare atau Ruwatan Laut merupakan salah satu tradisi rutin yang dilakukan masyarakat sepanjang sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan di Desa Kuranji Dalang atas hasil laut yang melimpah (dok Pemkab Lombok Barat)

Prosesi Roah Segara dimulai dengan pembacaan Barzanji, Selakaran, Zikiran dan doa kepada Allah SWT (dok Pemkab Lombok Barat)

Kemudian, dilanjutkan dengan mendoakan Dulang Penamat (Sesaji) untuk kemudian dibawa ke bibir pantai (dok Pemkab Lombok Barat)

Dulang tersebut kemudian dilarung ke laut. Larungan itu adalah simbol rasa syukur masyarakat nelayan dengan hasil laut yang melimpah (dok Pemkab Lombok Barat)

Tradisi ini pun diikuti oleh masyarakat sekitar. Selain menjadi budaya, juga dapat menjadi potensi pariwisata untuk turis yang ingin datang ke Lombok (dok Pemkab Lombok Barat)

Usai acara, makanan pun juga diberikan kepada pengunjung dan partisipan. Tradisi ini dinamakan begibung atau makan bersama di satu nampan (dok Pemkab Lombok Barat)

Roah Segare atau Ruwatan Laut merupakan salah satu tradisi rutin yang dilakukan masyarakat sepanjang sebagai bentuk rasa syukur masyarakat nelayan di Desa Kuranji Dalang atas hasil laut yang melimpah (dok Pemkab Lombok Barat)
Prosesi Roah Segara dimulai dengan pembacaan Barzanji, Selakaran, Zikiran dan doa kepada Allah SWT (dok Pemkab Lombok Barat)
Kemudian, dilanjutkan dengan mendoakan Dulang Penamat (Sesaji) untuk kemudian dibawa ke bibir pantai (dok Pemkab Lombok Barat)
Dulang tersebut kemudian dilarung ke laut. Larungan itu adalah simbol rasa syukur masyarakat nelayan dengan hasil laut yang melimpah (dok Pemkab Lombok Barat)
Tradisi ini pun diikuti oleh masyarakat sekitar. Selain menjadi budaya, juga dapat menjadi potensi pariwisata untuk turis yang ingin datang ke Lombok (dok Pemkab Lombok Barat)
Usai acara, makanan pun juga diberikan kepada pengunjung dan partisipan. Tradisi ini dinamakan begibung atau makan bersama di satu nampan (dok Pemkab Lombok Barat)