Petualangan pertama ke Antartika dilakukan oleh Ernest Shackleton, pada awal 1900-an. Shackleton dan krunya menyeret sekoci yang telah diselamatkan sebelumnya di atas es (Getty/CNN Travel)
Perjalanan Shackleton ke Antartika 2 kali gagal, yakni tahun 1907 dan pada 1908 dibatalkan ketika 156 km dari tujuan. Tahun 1914, ia akhirnya sampai (Getty/CNN Travel)
Tak lama setelah berlayar, kapal Shackleton bernama Endurance terbungkus es. Ia masuk ke musim dingin yang tak kenal ampun dan kapalnya perlahan-lahan diremukkan kemudian tenggelam (Getty/CNN Travel)
Shackleton memastikan dahulu bahwa seluruh awaknya selamat. Setelah kapal itu hilang, mereka bertahan selama 17 bulan di kamp-kamp dalam kondisi alam yang ganas (Getty/CNN Travel)
Sosok Shackleton adalah subjek yang menginspirasi semua orang, mulai dari astronot hingga pialang Wall Street. Ekspedisinya dilanjutkan oleh Henry Worsley yang sukses menelusuri jejak pendahulunya itu (William Gow/CNN Travel)
Kisah keduanya ditulis dalam buku baru David Grann bernama The White Darkness. Sebuah karya nonfiksi untuk memetakan Kutub Selatan itu (William Gow/CNN Travel)
Ekspedisi Worsley dan rekan-rekan ini mencapai titik 88° 23'S, lokasi paling selatan yang dicapai oleh senior mereka 100 tahun sebelumnya (William Gow/CNN Travel)
Baik cerita Worsley dan Shackleton dijahit oleh Grann dalam bukunya. Kisah-ketahanan diri, mempertanyakan makna berjuang ke titik ekstrem (Royal Geographical Society/CNN Travel)
orsley juga menjalani ekspedisi solo pertama, tanpa bantuan, melintasi Antartika hingga akhirnya ia harus tewas karena infeksi parah. Istri dan anak-anak Worsley mengunjungi Pulau Georgia Selatan pada tahun 2017 untuk berziarah mengenangnya (Joanna Worsley/CNN Travel)
Kehidupan dan petualangan Henry Worsley kini telah diabadikan dalam buku Grann. Manusia punya keterbatasan yang takkan mampu menaklukkan alam (Sebastian Copeland/CNN Travel)