Foto: Sistem Anti Banjir Terbesar Sedunia, Jakarta Perlu Tiru

Tokyo adalah kota yang tanggap bencana. Tidak hanya siaga gempa, tapi juga siaga banjir dengan sistem canggih di Negeri Sakura (Getty Images)
Jepang adalah destinasi bagi para ahli bencana dan manajemen risiko. Ada bangunan bernama katedral banjir yang tersembunyi di bawah tanah sedalam 50 meter (Getty Images)
Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC) adalah sebuah sistem terowongan sepanjang 6,3 km dan ruang-ruang silindris yang menjulang tinggi yang melindungi Tokyo bagian utara dari banjir (Getty Images)
Traveler harus menuruni tangga panjang ke dalam tanah. Sesampainya di ruangan besar, inilah katedral banjir bawah tanah yang memiliki puluhan pilar seberat 500 ton yang menopang langit-langitnya (Getty Images)
Tokyo dilintasi 15 sungai dengan 5 sungai ada di jantung kota yang harus dibeton hingga dasar sungainya dan 10 lagi telah dibendung dari hulu. Inilah ruangan monitor Metropolitan Area Outer Underground Discharge Channel (MAOUDC) (Getty Images)
Saluran gorong-gorong dan katedral banjir MAOUDC dibangun USD 2 miliar (Rp 28,8 triliun). Selesai pada tahun 2006 setelah 13 tahun pengerjaan, itu adalah fasilitas pengalihan banjir terbesar di dunia (Getty Images)
Kanal akan menyedot air dari sungai kecil dan menengah di Tokyo Utara dan memindahkannya ke Sungai Edo yang lebih besar juga dapat menampung volume air besar dengan lebih mudah. (Getty Images)
Ketika salah satu sungai ini meluap, air akan jatuh ke salah satu dari lima tangki silinder setinggi 70 meter yang tersebar di sepanjang saluran (Getty Images)
Mengutip data dari ITB (Institut teknologi Bandung), katedral raksasa ini memiliki 78 pompa dan 59 pilar beton. Air dapat berpindah 200 ton tiap detiknya. Jumlah ini mampu memenuhi 25 kolam renang dalam taraf Olimpiade (Getty Images)
Hingga kini semua orang mengawasi Tokyo, mengukur seberapa baik penanganan badai dan hujan mengujinya. Traveler pun berdatangan (Getty Images)