Foto: Gereja Bongkar Pasang yang Konon Cuma 2 di Dunia

Bagi umat Kristen Protestan, gereja di Jl Suroyo, Probolinggo ini, cocok untuk dijadikan tujuan wisata religi Natal dan akhir tahun (M Rofiq/detikTravel)
 
Warga Kota Probolinggo menamainya Gereja Merah . Nyaris seluruh bagian bangunan dicat dengan warna merah (M Rofiq/detikTravel)
 
Gereja merah di Kota Probolinggo ini, sudah dibangun sekitar tahun 1863. Setahun sebelumnya material bangunan didatangkan langsung dari Jerman (M Rofiq/detikTravel)
Keunikan gereja merah terletak pada konstruksi bangunannya yang menggunakan sistem knock down atau bongkar pasang (M Rofiq/detikTravel)
 
Dulu biaya pembangunannya sekitar 15 ribu gulden. Gereja macam ini, konon hanya ada dua di dunia, 1 di Den Haag, Belanda dan 1 lagi di Probolinggo (M Rofiq/detikTravel)
 
Seiring perkembangan zaman, Gereja Merah kemudian berganti nama jadi Gereja Immanuel (M Rofiq/detikTravel)
 
Meski sudah berusia ratusan tahun, Gereja Merah tetap digunakan untuk ibadah dan perayaan hari besar Kristiani seperti Natal (M Rofiq/detikTravel)
 
Untuk masuk ke areal gereja ini pengunjung tidak dikenakan biaya masuk alias gratis (M Rofiq/detikTravel)
Bagi umat Kristen Protestan, gereja di Jl Suroyo, Probolinggo ini, cocok untuk dijadikan tujuan wisata religi Natal dan akhir tahun (M Rofiq/detikTravel) 
Warga Kota Probolinggo menamainya Gereja Merah . Nyaris seluruh bagian bangunan dicat dengan warna merah (M Rofiq/detikTravel) 
Gereja merah di Kota Probolinggo ini, sudah dibangun sekitar tahun 1863. Setahun sebelumnya material bangunan didatangkan langsung dari Jerman (M Rofiq/detikTravel)
Keunikan gereja merah terletak pada konstruksi bangunannya yang menggunakan sistem knock down atau bongkar pasang (M Rofiq/detikTravel) 
Dulu biaya pembangunannya sekitar 15 ribu gulden. Gereja macam ini, konon hanya ada dua di dunia, 1 di Den Haag, Belanda dan 1 lagi di Probolinggo (M Rofiq/detikTravel) 
Seiring perkembangan zaman, Gereja Merah kemudian berganti nama jadi Gereja Immanuel (M Rofiq/detikTravel) 
Meski sudah berusia ratusan tahun, Gereja Merah tetap digunakan untuk ibadah dan perayaan hari besar Kristiani seperti Natal (M Rofiq/detikTravel) 
Untuk masuk ke areal gereja ini pengunjung tidak dikenakan biaya masuk alias gratis (M Rofiq/detikTravel)