Foto: Gardu Pandang Gunung Gede yang Instagenik

Adalah Gardu Pandang Puncak Gunung Gede yang punnya pemandangan alam berupa hijaunya pepohonan dan perbukitan dari ketinggian (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Gardu pandang yang berlokasi di Dusun Ngasem, Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Untuk jalan yang dilalui terbilang tidak sulit, mengingat jalan di daerah tersebut sudah beraspal. Setelah menyusuri jalur Dlingo-Playen, pengunjung akan melintasi sebuah jembatan besar yang berada di tengah perbukitan dan dilanjutkan dengan jalur menanjak (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
 
Traveler bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki guna mencapai puncak Gunung Gede dengan menggunakan jembatan dari bambu (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Melongok lebih jauh, mata pengunjung akan dimanjakan pemandangan alam berupa perbukitan nan asri dari puncak Gunung Gede. Tak hanya dapat menikmati keasrian alam, pengunjung juga dapat berswafoto di beberapa spot foto dengan beraneka bentuk (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
 
Spot-spot foto di gardu pandang tersebut cukup banyak dan memudahkannya berswafoto (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
 
Gardu Pandang Puncak Gunung Gede masih dalam pengembangan dan baru dibuka sejak 2 tahun lalu. Sejalan dengan pengembangan itu, saat ini di gardu pandang tersebut telah dibangun sejumlah fasilitas berupa spot foto, gazebo, toilet dan musala (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
 
Perlu diketahui, Gardu Pandang Puncak Gunung Gede buka sejak pukul 05.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Sedangkan untuk masuk ke tempat tersebut, pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp 2 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk mobil (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
 
Adalah Gardu Pandang Puncak Gunung Gede yang punnya pemandangan alam berupa hijaunya pepohonan dan perbukitan dari ketinggian (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Gardu pandang yang berlokasi di Dusun Ngasem, Desa Getas, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Untuk jalan yang dilalui terbilang tidak sulit, mengingat jalan di daerah tersebut sudah beraspal. Setelah menyusuri jalur Dlingo-Playen, pengunjung akan melintasi sebuah jembatan besar yang berada di tengah perbukitan dan dilanjutkan dengan jalur menanjak (Pradito Rida Pertana/detikTravel) 
Traveler bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki guna mencapai puncak Gunung Gede dengan menggunakan jembatan dari bambu (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Melongok lebih jauh, mata pengunjung akan dimanjakan pemandangan alam berupa perbukitan nan asri dari puncak Gunung Gede. Tak hanya dapat menikmati keasrian alam, pengunjung juga dapat berswafoto di beberapa spot foto dengan beraneka bentuk (Pradito Rida Pertana/detikTravel) 
Spot-spot foto di gardu pandang tersebut cukup banyak dan memudahkannya berswafoto (Pradito Rida Pertana/detikTravel) 
Gardu Pandang Puncak Gunung Gede masih dalam pengembangan dan baru dibuka sejak 2 tahun lalu. Sejalan dengan pengembangan itu, saat ini di gardu pandang tersebut telah dibangun sejumlah fasilitas berupa spot foto, gazebo, toilet dan musala (Pradito Rida Pertana/detikTravel) 
Perlu diketahui, Gardu Pandang Puncak Gunung Gede buka sejak pukul 05.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB. Sedangkan untuk masuk ke tempat tersebut, pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp 2 ribu untuk motor dan Rp 5 ribu untuk mobil (Pradito Rida Pertana/detikTravel)