Foto: Penunggang Cantik dan Tradisi Kuda Menari di Sulbar

Tidak hanya terkenal dengan kekayaan wisata alamnya, Polewali Mandar juga dikenal dengan keragaman wisata tradisi. Salah satunya Kuda Menari. (Abdy Febriady/detikTravel)
Kuda Menari digelar di Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar. (Abdy Febriady/detikTravel)
Ribuan warga berjejer di pinggir jalan untuk menyaksikan kemeriahan festival kuda menari khas Suku Mandar. Festival ini digelar secara rutin setiap tahun oleh warga di daerah ini. (Abdy Febriady/detikTravel)
Banyaknya warga yang antusias menyaksikan wisata tradisi ini, tak jarang menyebabkan kemacetan panjang arus lalu lintas. (Abdy Febriady/detikTravel)
Disebut kuda menari, karena setiap kuda terlatih yang ditunggangi dua wanita cantik berbusana adat daerah setempat. (Abdy Febriady/detikTravel)
Kuda akan berjingkrak-jingkrak setiap kali mendapat instruksi dari sang pawang kuda layaknya sedang menari. (Abdy Febriady/detikTravel)
Tabuhan musik rebana menambah kemeriahan festival yang oleh warga setempat juga dikenal dengan istilah Sayyang Pattudu (Kuda Menari). (Abdy Febriady/detikTravel)
Saat melihat kuda yang ditunggangi dua wanita cantik berjingkrak tinggi, dijamin akan membuat penonton berdecak kagum. (Abdy Febriady/detikTravel)
Wanita cantik yang menunggangi kuda tidak akan terjatuh. (Abdy Febriady/detikTravel)
Jangan khawatir, soalnya pada sisi kiri dan kanan kuda menari, terdapat masing-masing dua pria dewasa yang bertugas memegangi pundak wanita penunggang kuda. Oleh warga mereka biasa disebut dengan istilah passarung. (Abdy Febriady/detikTravel)
Selama festival berlangsung, para peserta akan diarak berkeliling kampung. Tidak jarang ada saja warga khususnya kaum pria yang melantukan Kalindada atau pantun kepada wanita penunggang kuda menari. (Abdy Febriady/detikTravel)
Kalindada yang disampaikan dalam bahasa Mandar tersebut, biasanya berisi rayuan kepada wanita cantik penunggang kuda menari. (Abdy Febriady/detikTravel)
Pelaksanaan kuda menari kerap dilakukan sebagai bentuk penghargaan. Khususnya kepada anak-anak yang menyelesaikan bacaan Al Quran. (Abdy Febriady/detikTravel)
Tidak hanya terkenal dengan kekayaan wisata alamnya, Polewali Mandar juga dikenal dengan keragaman wisata tradisi. Salah satunya Kuda Menari. (Abdy Febriady/detikTravel)
Kuda Menari digelar di Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar. (Abdy Febriady/detikTravel)
Ribuan warga berjejer di pinggir jalan untuk menyaksikan kemeriahan festival kuda menari khas Suku Mandar. Festival ini digelar secara rutin setiap tahun oleh warga di daerah ini. (Abdy Febriady/detikTravel)
Banyaknya warga yang antusias menyaksikan wisata tradisi ini, tak jarang menyebabkan kemacetan panjang arus lalu lintas. (Abdy Febriady/detikTravel)
Disebut kuda menari, karena setiap kuda terlatih yang ditunggangi dua wanita cantik berbusana adat daerah setempat. (Abdy Febriady/detikTravel)
Kuda akan berjingkrak-jingkrak setiap kali mendapat instruksi dari sang pawang kuda layaknya sedang menari. (Abdy Febriady/detikTravel)
Tabuhan musik rebana menambah kemeriahan festival yang oleh warga setempat juga dikenal dengan istilah Sayyang Pattudu (Kuda Menari). (Abdy Febriady/detikTravel)
Saat melihat kuda yang ditunggangi dua wanita cantik berjingkrak tinggi, dijamin akan membuat penonton berdecak kagum. (Abdy Febriady/detikTravel)
Wanita cantik yang menunggangi kuda tidak akan terjatuh. (Abdy Febriady/detikTravel)
Jangan khawatir, soalnya pada sisi kiri dan kanan kuda menari, terdapat masing-masing dua pria dewasa yang bertugas memegangi pundak wanita penunggang kuda. Oleh warga mereka biasa disebut dengan istilah passarung. (Abdy Febriady/detikTravel)
Selama festival berlangsung, para peserta akan diarak berkeliling kampung. Tidak jarang ada saja warga khususnya kaum pria yang melantukan Kalindada atau pantun kepada wanita penunggang kuda menari. (Abdy Febriady/detikTravel)
Kalindada yang disampaikan dalam bahasa Mandar tersebut, biasanya berisi rayuan kepada wanita cantik penunggang kuda menari. (Abdy Febriady/detikTravel)
Pelaksanaan kuda menari kerap dilakukan sebagai bentuk penghargaan. Khususnya kepada anak-anak yang menyelesaikan bacaan Al Quran. (Abdy Febriady/detikTravel)