Potret Desa Miskin yang Terlupakan di Haiti

Boucan Ferdinand sebuah desa yang berada di Hispaniola, Haiti. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Di sini tidak ada listrik, layanan kesehatan, jalan beraspal dan mereka juga kehilangan satu-satunya akses menuju kota terdekat, yaitu Bios Negresse karena bencana banjir tahun 2014. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Banyak penduduk pindah ke Republik Dominika. Juga banyak yang pergi ke ibukota Haiti,  Port-au-Prince untuk mengadu nasib, dan sebagian lagi memilih bertahan. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Bila ingin menuju ke sekolah, anak-anak desa harus berjalan selama 1,5 jam menuju sekolah terdekat. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Kendala biaya pendidikan juga menghantui para penduduk. Bahkan ada orang tua yang terpaksa menyuruh anak mereka berhenti sekolah dan meminta mereka membantu mengumpulkan kayu bakar. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Mereka makan seadanya, kadang pasta, kopi hitam dan sepotong roti. Daging? Itu adalah menu mewah yang mereka impikan. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Para penduduk desa juga harus berjuang untuk bisa menikmati layanan kesehatan. Adapun pusat kesehatan Haiti terdekat berada di seberang gunung. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Anak-anak menolong orang tuanya di ladang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.  (Andres Martinez Casares/Reuters)
Saat musim tanam, para pelajar juga terpaksa harus bolos sekolah supaya bisa membantu orang tua mereka di pertanian. Penghasilan pun tak lebih dari 2 dolar (Rp 28 ribu) per hari. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Walikota pun menyadari dan tahu bagaimana kehidupan masyarakat di desa-desa yang dipimpinnya. Namun karena masalah biaya, pembangunan akses harus tertunda. (Andres Martinez Casares/Reuters)tt
Boucan Ferdinand sebuah desa yang berada di Hispaniola, Haiti. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Di sini tidak ada listrik, layanan kesehatan, jalan beraspal dan mereka juga kehilangan satu-satunya akses menuju kota terdekat, yaitu Bios Negresse karena bencana banjir tahun 2014. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Banyak penduduk pindah ke Republik Dominika. Juga banyak yang pergi ke ibukota Haiti,  Port-au-Prince untuk mengadu nasib, dan sebagian lagi memilih bertahan. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Bila ingin menuju ke sekolah, anak-anak desa harus berjalan selama 1,5 jam menuju sekolah terdekat. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Kendala biaya pendidikan juga menghantui para penduduk. Bahkan ada orang tua yang terpaksa menyuruh anak mereka berhenti sekolah dan meminta mereka membantu mengumpulkan kayu bakar. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Mereka makan seadanya, kadang pasta, kopi hitam dan sepotong roti. Daging? Itu adalah menu mewah yang mereka impikan. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Para penduduk desa juga harus berjuang untuk bisa menikmati layanan kesehatan. Adapun pusat kesehatan Haiti terdekat berada di seberang gunung. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Anak-anak menolong orang tuanya di ladang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.  (Andres Martinez Casares/Reuters)
Saat musim tanam, para pelajar juga terpaksa harus bolos sekolah supaya bisa membantu orang tua mereka di pertanian. Penghasilan pun tak lebih dari 2 dolar (Rp 28 ribu) per hari. (Andres Martinez Casares/Reuters)
Walikota pun menyadari dan tahu bagaimana kehidupan masyarakat di desa-desa yang dipimpinnya. Namun karena masalah biaya, pembangunan akses harus tertunda. (Andres Martinez Casares/Reuters)tt