Hash berasal dari Inggris. Meski sudah diadopsi di Indonesia sekitar tahun 2000-an, tak banyak orang mengenal olahraga ini (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Hash adalah lintas alam menelusuri rute yang cukup berat seperti hutan, sungai, bukit, area persawahan, membelah kampung dan berbagai medan rute lainnya (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Semua track tersebut harus ditempuh dengan berlari, berjalan, merangkak bahkan berguling dan terjatuh karena licin. Suasana hijau Hutan Kalilo memayungi para hasher (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Semua jerih payah akan berbuah manis tatkala kita menikmati keindahan alam dan tiba di objek wisata. Seraya beristirahat, mereka berfoto di tempat wisata yang dilalui (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Para hasher berkeliling sekitar 4 jam. Di Purworejo, mereka menjajal trek di Kaligesing, start dari Air Terjun Sidandang ke Gunung Cilik, Hutan Wisata Kalilo, sentra kambing etawa dan kembali ke Sidandang (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Olahraga hash memang belum populer di Purworejo. Harapannya ke depan dikembangkan dan meningkatkan kunjungan wisata karena treknya punya destinasi yang ciamik (Rinto Heksantoro/detikTravel)
Tertarik untuk menjajal hash, jangan lupa gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman untuk memudahkan diri dalam melewati medan di sepanjang rutenya (Rinto Heksantoro/detikTravel)
