Foto: Kota Tua Kebanggaan Jepang dari Zaman Edo

Uchiko Town merupakan kota tua yang jadi tempat wisata sejak sekitar 20 tahun silam. Banyak rumah tua peninggalan Zaman Edo dan Meiji. (Bonauli/detikTravel)


Rumah di Uchiko Town masih ditempati dan menjadi milik masyarakat. Namun, wisatawan bisa bebas melihat gaya rumah tradisional di sini. (Bonauli/detikTravel)


Memang, tak semua rumah dipertahankan dengan gaya tradisional. Rumah bergaya Zaman Edo akan terlihat sangat khas. (Bonauli/detikTravel)


Foto: Jendela terbuat dari kayu dan saat dibuka, bagian bawah jendela akan menjadi bangku teras yang menempel dengan rumah. (Bonauli/detikTravel)


Bagian samping rumah di Uchiko Town juga sangat khas. Bagian ini terbuat dari tanah liat dan diberi nama Okabe. Okabe memiliki besi pengait di tengah dinding. (Bonauli/detikTravel)


Kawasan ini dirawat dengan sangat baik dan bersih. Wisatawan tidak akan menemukan satu sampah pun di Uchiko Town. (Bonauli/detikTravel)


Ada beberapa museum menarik yang bisa traveler kunjungi di sini. Sebut saja Japanese Wax Museum & Kamihaga Residence. Ini adalah museum lilin yang diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat pada saat itu. (Bonauli/detikTravel)


Wisatawan juga diajak mengenal rumah tradisional Keluarga Kamihaga. Sebagai orang terpandang, rumah Kamihaga sangat unik karena hanya terbuat dari kayu yang disusun. (Bonauli/detikTravel)


Uchiko Town menawarkan romansa Zaman Edo yang instagrammable. Suasana teduh dan tenang kawasan ini bikin siapa pun ingin terus foto-foto. (Bonauli/detikTravel)(Bonauli/detikTravel)

Ada warung suvenir, buah dan kedai teh. Yang paling khas adalah jeruk yuzu. Harganya cukup murah dan beragam tergantung dari manisnya buah. (Bonauli/detikTravel)
 

Ada pula warung kejujuran. Masyarakat bisa membeli sayur dan buah dengan meletakkan uang pas di sebuah bambu yang telah dilubangi. (Bonauli/detikTravel)


Japanese Wax Museum & Kamihaga Residence bukan satu-satunya museum lilin. Ada toko Japanese Candles yang juga membuat lilin selama 5 generasi. (Bonauli/detikTravel)


Wisatawan bisa datang dan berkunjung ke Uchiko History & Folklore Museum. Inilah museum yang memamerkan cara hidup masyarakat Ehime di Zaman Edo. (Bonauli/detikTravel)


Traveler diajak menikmati masa lalu di Teater Uchiko-Za. Bangunan Uchiko-Za menjadi yang paling besar pada Zaman Edo. (Bonauli/detikTravel)


Uchiko Town merupakan kota tua yang jadi tempat wisata sejak sekitar 20 tahun silam. Banyak rumah tua peninggalan Zaman Edo dan Meiji. (Bonauli/detikTravel)
Rumah di Uchiko Town masih ditempati dan menjadi milik masyarakat. Namun, wisatawan bisa bebas melihat gaya rumah tradisional di sini. (Bonauli/detikTravel)
Memang, tak semua rumah dipertahankan dengan gaya tradisional. Rumah bergaya Zaman Edo akan terlihat sangat khas. (Bonauli/detikTravel)
Foto: Jendela terbuat dari kayu dan saat dibuka, bagian bawah jendela akan menjadi bangku teras yang menempel dengan rumah. (Bonauli/detikTravel)
Bagian samping rumah di Uchiko Town juga sangat khas. Bagian ini terbuat dari tanah liat dan diberi nama Okabe. Okabe memiliki besi pengait di tengah dinding. (Bonauli/detikTravel)
Kawasan ini dirawat dengan sangat baik dan bersih. Wisatawan tidak akan menemukan satu sampah pun di Uchiko Town. (Bonauli/detikTravel)
Ada beberapa museum menarik yang bisa traveler kunjungi di sini. Sebut saja Japanese Wax Museum & Kamihaga Residence. Ini adalah museum lilin yang diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat pada saat itu. (Bonauli/detikTravel)
Wisatawan juga diajak mengenal rumah tradisional Keluarga Kamihaga. Sebagai orang terpandang, rumah Kamihaga sangat unik karena hanya terbuat dari kayu yang disusun. (Bonauli/detikTravel)
Uchiko Town menawarkan romansa Zaman Edo yang instagrammable. Suasana teduh dan tenang kawasan ini bikin siapa pun ingin terus foto-foto. (Bonauli/detikTravel)(Bonauli/detikTravel)
Ada warung suvenir, buah dan kedai teh. Yang paling khas adalah jeruk yuzu. Harganya cukup murah dan beragam tergantung dari manisnya buah. (Bonauli/detikTravel) 
Ada pula warung kejujuran. Masyarakat bisa membeli sayur dan buah dengan meletakkan uang pas di sebuah bambu yang telah dilubangi. (Bonauli/detikTravel)
Japanese Wax Museum & Kamihaga Residence bukan satu-satunya museum lilin. Ada toko Japanese Candles yang juga membuat lilin selama 5 generasi. (Bonauli/detikTravel)
Wisatawan bisa datang dan berkunjung ke Uchiko History & Folklore Museum. Inilah museum yang memamerkan cara hidup masyarakat Ehime di Zaman Edo. (Bonauli/detikTravel)
Traveler diajak menikmati masa lalu di Teater Uchiko-Za. Bangunan Uchiko-Za menjadi yang paling besar pada Zaman Edo. (Bonauli/detikTravel)