Foto: Wisata Petik Stroberi Khas Jepang

Prefektur Ehime masih lekat dengan suasana desa. Ehime punya banyak perkebunan, salah satunya wisata petik stroberi di Akamatsu Farm. (Bonauli/detikTravel)


Perkebunan ini dikelola Takuya Akamatsu berserta istri sejak 45 tahun. Perkebunan ini mulai membuka wisata petik stroberi sejak 7 tahun lalu. (Bonauli/detikTravel)


Wisatawan akan dikenakan biaya JPY 1500 atau Rp 190 ribu/orang. Kebun ini membuka wisata petik sendiri bulan Januari-Mei, tiap tahunnya. (Bonauli/detikTravel)


Yang perlu diketahui saat petik stroberi adalah cara memetiknya. Caranya jangan di tarik ke bawah, tapi stroberi dibalik dan ditarik sedikit. (Bonauli/detikTravel)


Jenis yang pertama adalah amaotome, berwarna setengah merah dan putih. Rasanya manis dan sedikit wangi susu, amaotome adalah stroberi asli Ehime. (Bonauli/detikTravel)


Ada juga Red Cheek, bedanya tidak ada warna putih di bagian atasnya. Bentuknya juga sama, besar-besar. (Bonauli/detikTravel)


Selain amaotome dan red cheek, Akamatsu Farm juga punya jenis red pearl. Stroberi dengan jenis ini berbentuk lebih kecil dan merah. (Bonauli/detikTravel)


Di kebun ini, traveler bisa makan stroberi sampai puas. Pengunjung akan diberi kotak plastik untuk meletakkan stoberi sekaligus untuk sampahnya (Bonauli/detikTravel)


Selain dipetik sendiri, stroberi ini juga bisa kamu bawa pulang. Tentu saja, ada biaya tambahan sebesar JPY 160 per 100 gram, atau sekitar Rp 20.227. (Bonauli/detikTravel)


Mau petik langsung makan atau mau dikumpulkan dulu, juga boleh. Di dalanm bangunan disediakan kursi dan meja untuk wisatawan yang mau makan sambil bersantai. (Bonauli/detikTravel)

Prefektur Ehime masih lekat dengan suasana desa. Ehime punya banyak perkebunan, salah satunya wisata petik stroberi di Akamatsu Farm. (Bonauli/detikTravel)
Perkebunan ini dikelola Takuya Akamatsu berserta istri sejak 45 tahun. Perkebunan ini mulai membuka wisata petik stroberi sejak 7 tahun lalu. (Bonauli/detikTravel)
Wisatawan akan dikenakan biaya JPY 1500 atau Rp 190 ribu/orang. Kebun ini membuka wisata petik sendiri bulan Januari-Mei, tiap tahunnya. (Bonauli/detikTravel)
Yang perlu diketahui saat petik stroberi adalah cara memetiknya. Caranya jangan di tarik ke bawah, tapi stroberi dibalik dan ditarik sedikit. (Bonauli/detikTravel)
Jenis yang pertama adalah amaotome, berwarna setengah merah dan putih. Rasanya manis dan sedikit wangi susu, amaotome adalah stroberi asli Ehime. (Bonauli/detikTravel)
Ada juga Red Cheek, bedanya tidak ada warna putih di bagian atasnya. Bentuknya juga sama, besar-besar. (Bonauli/detikTravel)
Selain amaotome dan red cheek, Akamatsu Farm juga punya jenis red pearl. Stroberi dengan jenis ini berbentuk lebih kecil dan merah. (Bonauli/detikTravel)
Di kebun ini, traveler bisa makan stroberi sampai puas. Pengunjung akan diberi kotak plastik untuk meletakkan stoberi sekaligus untuk sampahnya (Bonauli/detikTravel)
Selain dipetik sendiri, stroberi ini juga bisa kamu bawa pulang. Tentu saja, ada biaya tambahan sebesar JPY 160 per 100 gram, atau sekitar Rp 20.227. (Bonauli/detikTravel)
Mau petik langsung makan atau mau dikumpulkan dulu, juga boleh. Di dalanm bangunan disediakan kursi dan meja untuk wisatawan yang mau makan sambil bersantai. (Bonauli/detikTravel)