Kabupaten Tambrauw memiliki Distrik Miah yang kaya akan potensi wisata. Desa ini sudah memiliki sanggar budaya yang dikelola langsung oleh suku Miah. (Bonauli/detikTravel)
Saat tiba di Desa Siakwa, rombongan disambut oleh tarian uwon, kafuk, yiyo dan poso. (Bonauli/detikTravel)
Siakwa memang desa kecil yang hanya dihuni sekitar 20 kepala keluarga. Ada sungai Ayashyuoh yang mengalir di samping desa ini. (Bonauli/detikTravel)
Di bilang perawan, karena butuh perjuangan untuk bisa sampai di air terjun ini. Pertama, wisatawan harus menyeberang Sungai Ayashyuoh yang cukup deras. (Bonauli/detikTravel)
Mendaki sedikit, Air terjun Anenderat sudah terlihat dari sini. Tapi harus hati-hati, karena jalur treking cukup licin. (Bonauli/detikTravel)
Tak sampai 5 menit, bunyi riuh air dari Anenderat memenuhi kepala. Air terjun ini sangat indah dengan bebatuan besar di tiap tingkatnya. (Bonauli/detikTravel)
Bukan satu atau dua tingkat, Anenderat memiliki 7 tingkat. Uniknya, air terjun ini bisa didaki dengan bantuan batu-batu besar yang ada di tiap tingkatnya. (Bonauli/detikTravel)
Namun, kamu yang mau naik sampai di tingkat ke-7, harus meminta bantuan warga sekitar. Air terjun ini cukup deras, dan beberapa batu licin. Anak-anak di desa ini bahkan sudah terbiasa naik sampai atas air terjun, hanya dengan melompati bebatuan. (Bonauli/detikTravel)
Air terjun ini sungguh mempesona. Airnya begitu jernih dan segar. Udara di sekitar air terjun masih sangat bersih karena di kelilingi hutan. (Bonauli/detikTravel)
Di samping menikmati keindahan air terjun dan budaya dari Desa Siakwa, wisatawan bisa mendapatkan wisata gunung dan budaya. (dok Kementerian Pariwisata)