Potret Tradisi Mandi Lumpur di Bali

Sehari setelah Nyepi, umat Hindu di Bali merayakan Hari Ngembak Geni. Salah satu tradisi unik di Desa Adat Kedonganan, Badung, Bali yakni Mebuug Buugan atau ritual mandi lumpur. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Acara ini dilakukan di Prapatan Agung, Desa Adat Kedonganan sekitar pukul 16.00 Wita. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Sembari turun menuju ke lokasi Mebuug Buugan, rombongan ini menyanyi dalam bahasa Bali. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Tiba di lokasi masing-masing mulai melumuri tubuhnya dengan lumpur. Ada juga anak-anak yang saling melempar bola lumpur. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Mandi lumpur ini diikuti anak-anak pria maupun wanita hingga kakek-kakek, dan wajib memakai busana adat. Sebelum acara dimulai mereka berdoa bersama. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Acara ini diikuti 6 banjar di desa adat Kedonganan yaitu, Kertayasa, Kubualit, Pasek,  Ketapang, Penganderan, Anyar Gede. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Acara juga dimeriahkan dengan tarian gemulai dari para penari Bali. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Masing-masing peserta juga bergantian ikut menari (ngibing) mengikuti irama gamelan, bahkan ada juga turis mancanegara yang juga turut serta. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Menjelang pukul 18.00 Wita para warga lalu menuju ke pantai untuk melukat atau pembersihan. Usai melukat, mereka lalu diperciki tirta (air) suci dari mangku dan kembali ke rumah masing-masing. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Sehari setelah Nyepi, umat Hindu di Bali merayakan Hari Ngembak Geni. Salah satu tradisi unik di Desa Adat Kedonganan, Badung, Bali yakni Mebuug Buugan atau ritual mandi lumpur. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Acara ini dilakukan di Prapatan Agung, Desa Adat Kedonganan sekitar pukul 16.00 Wita. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Sembari turun menuju ke lokasi Mebuug Buugan, rombongan ini menyanyi dalam bahasa Bali. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Tiba di lokasi masing-masing mulai melumuri tubuhnya dengan lumpur. Ada juga anak-anak yang saling melempar bola lumpur. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Mandi lumpur ini diikuti anak-anak pria maupun wanita hingga kakek-kakek, dan wajib memakai busana adat. Sebelum acara dimulai mereka berdoa bersama. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Acara ini diikuti 6 banjar di desa adat Kedonganan yaitu, Kertayasa, Kubualit, Pasek,  Ketapang, Penganderan, Anyar Gede. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Acara juga dimeriahkan dengan tarian gemulai dari para penari Bali. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Masing-masing peserta juga bergantian ikut menari (ngibing) mengikuti irama gamelan, bahkan ada juga turis mancanegara yang juga turut serta. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)
Menjelang pukul 18.00 Wita para warga lalu menuju ke pantai untuk melukat atau pembersihan. Usai melukat, mereka lalu diperciki tirta (air) suci dari mangku dan kembali ke rumah masing-masing. (Aditya Mardiastuti/detikTravel)