Foto: Libur Akhir Pekan, Uji Nyali di Pulau Narapidana

Onrust, begitu nama pulau di Kepulauan Seribu ini, sesuai dengan yang tertulis di tembok keramik yang berdiri di atas batu karang (Muhammad Idris/detikcom)
 
Tak ada keramaian yang menyambut di dermaga. Susananya sepi dan pulau ini justru dipenuhi dengan reruntuhan bangunan tua yang terkesan angker (Muhammad Idris/detikcom)
 
Pulau tersebut sangat rindang dengan pepohonan besar sehingga bisa mengusir hawa panas selama perjalanan dengan perahu nelayan yang kecepatannya cuma 10 km/jam (Muhammad Idris/detikcom)
 
Saking lebatnya pohon-pohon berusia ratusan tahun ini, membuat bagian tengah pulau tampak gelap. Cukup menambah kesan seram pulau yang pernah dijadikan tempat eksekusi mati narapidana ini (Muhammad Idris/detikcom)
 
Ada kerkhoff atau kuburan Belanda di sisi Utara pulau. Bagian pulau ini cukup ramai saat akhir pekan. Makam tua ini ditandai dengan sebuah gapura besar berkelir putih berwarna putih kusam (Muhammad Idris/detikcom)
 
Deretan nama-nama khas orang Belanda, tertulis pada nisan. Kebanyakan orang dikuburkan di sini adalah pelaut dan serdadu Eropa yang mati karena penyakit tropis saat datang ke Hindia Belanda (Muhammad Idris/detikcom)
 
Sebagian makam bahkan ukurannya sangat besar, dengan dihiasi dengan patung-patung atau hiasan dalam bentuk ornamen tertentu. Bisa jadi mereka adalah para pembesar Belanda di zamannya (Muhammad Idris/detikcom)
 
Ada juga kuburan para jamaah haji zaman dulu. Di zaman kolonial, Onrust dijadikan tempat untuk karantina jamaah haji yang baru pulang dari Mekkah sebelum mereka didaratkan ke Batavia (Muhammad Idris/detikcom)
 
Tak ada nama maupun tahun kematian seperti yang tertulis pada nisan-nisan Kerkhoff. Tapi ada 2 makam yang dikeramatkan di sudut pulau. Ubinnya dari keramik, sementara nisannya terbungkus kain kafan putih (Muhammad Idris/detikcom)
Pulau ini juga dipenuhi reruntuhan bekas benteng, penjara, dan asrama karantina haji. Bangunan-bangunan tua tersebut tidak terawat dengan lumut memenuhi setiap bagian (Muhammad Idris/detikcom)
 
Di bagian tengah pulau, terdapat bekas penjara Belanda dan dijadikan museum. Ruangan sel di Onrust ini dulunya tempat tahanan pemberontak dalam pembajakan kapal Angkatan Laut Belanda De Zeven Provincien atau Peristiwa Kapal Tujuh tahun 1933 (Muhammad Idris/detikcom)
Suasana museum tak kalah angkernya. Patung-patung para pemberontak ini tampak seperti mayat manusia yang diawetkan. Wajah sangar sipir dan serdadu Belanda juga tampak hidup, sehingga membuat mata tak berani berlama-lama menatap (Muhammad Idris/detikcom)
 
Namun begitu, Onrust juga kerap ramai di hari-hari tertentu. Kebanyakan operator wisata menawarkan kunjungan singkat ke pulau ini. Ini karena agen wisata menawarkan paket 3 pulau sekaligus yakni Cipir, Kelor, Onruts dari pagi hingga sore harinya (Muhammad Idris/detikcom)
 
Onrust, begitu nama pulau di Kepulauan Seribu ini, sesuai dengan yang tertulis di tembok keramik yang berdiri di atas batu karang (Muhammad Idris/detikcom) 
Tak ada keramaian yang menyambut di dermaga. Susananya sepi dan pulau ini justru dipenuhi dengan reruntuhan bangunan tua yang terkesan angker (Muhammad Idris/detikcom) 
Pulau tersebut sangat rindang dengan pepohonan besar sehingga bisa mengusir hawa panas selama perjalanan dengan perahu nelayan yang kecepatannya cuma 10 km/jam (Muhammad Idris/detikcom) 
Saking lebatnya pohon-pohon berusia ratusan tahun ini, membuat bagian tengah pulau tampak gelap. Cukup menambah kesan seram pulau yang pernah dijadikan tempat eksekusi mati narapidana ini (Muhammad Idris/detikcom) 
Ada kerkhoff atau kuburan Belanda di sisi Utara pulau. Bagian pulau ini cukup ramai saat akhir pekan. Makam tua ini ditandai dengan sebuah gapura besar berkelir putih berwarna putih kusam (Muhammad Idris/detikcom) 
Deretan nama-nama khas orang Belanda, tertulis pada nisan. Kebanyakan orang dikuburkan di sini adalah pelaut dan serdadu Eropa yang mati karena penyakit tropis saat datang ke Hindia Belanda (Muhammad Idris/detikcom) 
Sebagian makam bahkan ukurannya sangat besar, dengan dihiasi dengan patung-patung atau hiasan dalam bentuk ornamen tertentu. Bisa jadi mereka adalah para pembesar Belanda di zamannya (Muhammad Idris/detikcom) 
Ada juga kuburan para jamaah haji zaman dulu. Di zaman kolonial, Onrust dijadikan tempat untuk karantina jamaah haji yang baru pulang dari Mekkah sebelum mereka didaratkan ke Batavia (Muhammad Idris/detikcom) 
Tak ada nama maupun tahun kematian seperti yang tertulis pada nisan-nisan Kerkhoff. Tapi ada 2 makam yang dikeramatkan di sudut pulau. Ubinnya dari keramik, sementara nisannya terbungkus kain kafan putih (Muhammad Idris/detikcom)
Pulau ini juga dipenuhi reruntuhan bekas benteng, penjara, dan asrama karantina haji. Bangunan-bangunan tua tersebut tidak terawat dengan lumut memenuhi setiap bagian (Muhammad Idris/detikcom) 
Di bagian tengah pulau, terdapat bekas penjara Belanda dan dijadikan museum. Ruangan sel di Onrust ini dulunya tempat tahanan pemberontak dalam pembajakan kapal Angkatan Laut Belanda De Zeven Provincien atau Peristiwa Kapal Tujuh tahun 1933 (Muhammad Idris/detikcom)
Suasana museum tak kalah angkernya. Patung-patung para pemberontak ini tampak seperti mayat manusia yang diawetkan. Wajah sangar sipir dan serdadu Belanda juga tampak hidup, sehingga membuat mata tak berani berlama-lama menatap (Muhammad Idris/detikcom) 
Namun begitu, Onrust juga kerap ramai di hari-hari tertentu. Kebanyakan operator wisata menawarkan kunjungan singkat ke pulau ini. Ini karena agen wisata menawarkan paket 3 pulau sekaligus yakni Cipir, Kelor, Onruts dari pagi hingga sore harinya (Muhammad Idris/detikcom)