Potret Bekas Tempat Pembantaian Paus di Ujung Bumi

Namanya Pulau Georgia Selatan milik Inggris. Jarak terdekat dari daratan Argentina selatan adalah 1.400 KM. Di sini ada kamp perburuan paus (Shafik Meghji/BBC Travel)

Kamp perburuan paus ada di Stromness Bay, ujung teluk Georgia Selatan. Yang tersisa yakni sekelompok bangunan besi yang bobrok berkarat dan kapal-kapal karamnya (Shafik Meghji/BBC Travel)

Seabad yang lalu inilah bagian dari industri brutal yang mengubah Georgia Selatan menjadi pusat perburuan paus Atlantik Selatan dan kulit anjing laut. Tetapi saat ini alam perlahan-lahan merebutnya kembali (Shafik Meghji/BBC Travel)

Anjing laut berbulu yang dilindungi, penguin berjalan melewati gudang-gudang yang hancur dan burung-burung skuas menempati kembali sungai yang pernah dialiri darah puluhan ribu ikan paus (Shafik Meghji/BBC Travel)

Sekitar 18.000 wisatawan mengunjungi Georgia Selatan setiap tahun naik kapal pesiar Antartika. Pulau ini luasnya 3.755 km2 dan setengahnya tertutup es yang mulai mencair akibat perubahan iklim (Shafik Meghji/BBC Travel)

Namanya Pulau Georgia Selatan milik Inggris. Jarak terdekat dari daratan Argentina selatan adalah 1.400 KM. Di sini ada kamp perburuan paus (Shafik Meghji/BBC Travel)
Kamp perburuan paus ada di Stromness Bay, ujung teluk Georgia Selatan. Yang tersisa yakni sekelompok bangunan besi yang bobrok berkarat dan kapal-kapal karamnya (Shafik Meghji/BBC Travel)
Seabad yang lalu inilah bagian dari industri brutal yang mengubah Georgia Selatan menjadi pusat perburuan paus Atlantik Selatan dan kulit anjing laut. Tetapi saat ini alam perlahan-lahan merebutnya kembali (Shafik Meghji/BBC Travel)
Anjing laut berbulu yang dilindungi, penguin berjalan melewati gudang-gudang yang hancur dan burung-burung skuas menempati kembali sungai yang pernah dialiri darah puluhan ribu ikan paus (Shafik Meghji/BBC Travel)
Sekitar 18.000 wisatawan mengunjungi Georgia Selatan setiap tahun naik kapal pesiar Antartika. Pulau ini luasnya 3.755 km2 dan setengahnya tertutup es yang mulai mencair akibat perubahan iklim (Shafik Meghji/BBC Travel)