Foto: Rimpu Tembe , Busana Hijab Asli Indonesia dari Dompu

Jika kamu traveling ke Dompu, NTB kamu bisa melihat pakaian tradisional mereka yang unik. (Faruk Nickyrawi/detikcom)

Namanya Rimpu Tembe yang dalam bahasa Indonesia berarti memakai sarung dengan cara dililit di kepala dan terurai hingga bagian kaki. Tradisi busana ini sudah ada sejak zaman sebelum masehi atau 5.000 tahun yang lalu di Dompu, NTB. (Faruk Nickyrawi/detikcom)


Terdapat dua jenis baju tradisional Rimpu Tembe yang dikenal oleh masyarakat Dompu, di antaranya Rimpu Mpida dan Rimpu Colo. Dua jenis rimpu ini mengandung arti di baliknya. (Faruk Nickyrawi/detikcom)




Pada awal-awal penggunaannya, busana Rimpu hanya menggunakan satu sarung yang panjang atau ukurannya mengikuti ukuran tubuh pemakainya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, atau masuk pada era revolusi industri pada abad ke-18, sarung tenun juga mengalami perubahan. (Faruk Nickyrawi/detikcom)



Meski tergerus zaman, tradisi ini masih dapat ditemui di daerah-daerah pedalaman di Dompu, seperti di Desa Saneo Woja, Desa Ranggo Pajo, Desa Hu'u juga Desa Mbuju Kilo. (Faruk Nickyrawi/detikcom)

Jika kamu traveling ke Dompu, NTB kamu bisa melihat pakaian tradisional mereka yang unik. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Namanya Rimpu Tembe yang dalam bahasa Indonesia berarti memakai sarung dengan cara dililit di kepala dan terurai hingga bagian kaki. Tradisi busana ini sudah ada sejak zaman sebelum masehi atau 5.000 tahun yang lalu di Dompu, NTB. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Terdapat dua jenis baju tradisional Rimpu Tembe yang dikenal oleh masyarakat Dompu, di antaranya Rimpu Mpida dan Rimpu Colo. Dua jenis rimpu ini mengandung arti di baliknya. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Pada awal-awal penggunaannya, busana Rimpu hanya menggunakan satu sarung yang panjang atau ukurannya mengikuti ukuran tubuh pemakainya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, atau masuk pada era revolusi industri pada abad ke-18, sarung tenun juga mengalami perubahan. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Meski tergerus zaman, tradisi ini masih dapat ditemui di daerah-daerah pedalaman di Dompu, seperti di Desa Saneo Woja, Desa Ranggo Pajo, Desa Huu juga Desa Mbuju Kilo. (Faruk Nickyrawi/detikcom)