Pintu masuk menuju ke Taman Gandrung Terakota Banyuwangi. Di dalam taman ini, tersimpan ratusan patung penari gandrung yang terbuat dari tanah liat. (Rachman Haryanto/detikcom)
Gandrung adalah salah satu jenis tarian tradisional khas dari Banyuwangi. Gandrung biasanya ditarikan oleh perempuan. (Rachman Haryanto/detikcom)
Para penari wanita ini nantinya akan menari bersama-sama tamu (terutama pria), dengan iringan musik (gamelan). Tarian serupa juga bisa ditemui di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah. (Rachman Haryanto/detikcom)
Tarian gandrung ini masih satu genre dengan Tari Ketuk Tilu di Jawa Barat, Tayub di Jawa Tengah, Lengger di wilayah Banyumas, hingga Joged Bumbung di Bali. (Rachman Haryanto/detikcom)
Gandrung juga dapat diartikan sebagai terpesonanya masyarakat Blambangan yang agraris kepada Dewi Sri sebagai Dewi Padi yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat. (Rachman Haryanto/detikcom)
Taman Gandrung Terakota ini sebenarnya semacam resto yang dipadukan dengan pusat kebudayaan seni dengan bangunan berciri khas Banyuwangi di daerah kaki gunung. (Rachman Haryanto/detikcom)
Suasana asri pedesaan, hamparan padi yang menghijau, serta suara riang burung berkicau semakin membuat suasana di sana semakin nyaman. Wisatawan dijamin akan betah. (Rachman Haryanto/detikcom)
Gandrung sendiri adalah seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan Gamelan Osing. Tarian dilakukan berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan 'paju'. (Rachman Haryanto/detikcom)
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkawinan, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya. (Rachman Haryanto/detikcom)
Traveler bisa mampir ke Taman Gandrung Terakota di Banyuwangi kalau penasaran dengan penampakan ratusan patung eksotis ini. (Rachman Haryanto/detikcom)