Foto: Menjelajah Isi Dalam Kabah

Jamaah yang penasaran dengan isi Kabah, bisa datang ke museum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. (Fitraya/detikcom)

Nama resmi museumnya adalah Exhibition of The Two Holy Mosques Architecture yang beralamat di Old Makkah Jeddah Road di luar Kota Makkah. (Fitraya/detikcom)

Tangga kayu tua untuk naik ke pintu Kabah. Rupanya ini adalah salah satu tempat favorit jamaah Indonesia di sela kegiatan umroh dan haji. (Fitraya/detikcom)

Maket Masjidil Haram yang sangat detil. Untuk berkunjung ke sini harus dalam grup yang sudah diatur oleh travel umroh dan haji karena memerlukan surat khusus. (Fitraya/detikcom)

Suasana di dalam museum. Jamaah sedang melihat Maqam Ibrahim yang lama sebelum diganti oleh Raja Fahd Bin Abdul Aziz (Fitraya/detikcom)

Dari nama museumnya, kita tahu bahwa isinya benda bersejarah terkait 2 masjid suci umat Islam. (Fitraya/detikcom)

Nah, ini dia yang paling bikin penasaran, isi di dalam Kabah. Ternyata isi dalam Kabah adalah sebuah ruangan dengan 3 tiang dan kuda-kuda atap. (Fitraya/detikcom)

Kayu tiang Kabah yang lama dipajang di museum ini. (Fitraya/detikcom)

Di dalam Kabah ditaruh peti kayu. Ada peti kayu yang dibuat atas perintah Raja Arab Saudi tahun 1404 H (1983 M) untuk diletakan di dalam Kabah. (Fitraya/detikcom)

Yang lebih kuno ada gembok dan kunci Kabah dari tahun 1309 H (1891 M) pada masa Sultan Abdul Hamid II dari Kesultanan Usmaniyah. (Fitraya/detikcom)

Kemudian ada pintu Kabah yang lama yang terbuat dari tembaga dari konstruksi pertama pemerintah Saudi. (Fitraya/detikcom)

Bingkai Hajar Aswad dari zaman Sultan Murad Khan dari Usmaniyah, dan bingkai Hajar Aswad dari era Saudi. Bingkai logam ini untuk membungkus batu surga Hajar Aswad di sudut Kabah. (Fitraya/detikcom)

Foto-foto Hajar Aswad di museum ini tampak rusak karena sering disentuh pengunjung yang tidak sempat menyentuh Hajar Aswad yang asli (Fitraya/detikcom)

Bicara Kabah tentu tidak lepas dari Kiswah, kain hitam bersulam emas bertulisan kaligrafi. (Fitraya/detikcom)

Bisa dibilang Kiswah ini adalah ciri khas Kabah. Kita juga bisa melihat alat tenun untuk membuat Kiswah (Fitraya/detikcom)

Salah satu koleksi unik lainnya adalah Sumur Zamzam asli yang bersejarah. Dulu bentuknya benar-benar sumur dengan timba lho. (Fitraya/detikcom)

Wisatawan bisa melihat foto tua dan langka tentang Kabah, Maqam Ibrahim dan Sumur Zamzam, koleksi dari Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz tahun 1297-1298 H (1879-1880 M) hasil jepretan fotografer Sadiq Bik. (Fitraya/detikcom)

Masih ada koleksi lainnya seperti 6 ubin marmer dengan tulisan Allah, Nabi Muhammad SAW dan 4 khalifah dari tahun 1299 H (1881). (Fitraya/detikcom)

Kemudian ada juga salinan mushaf Al Quran Utsmani dari zaman kalifah Utsman Bin Affan. (Fitraya/detikcom)

Barang koleksi dari Masjid Nabawi juga foto-foto tua, pintu yang lama dan maket Masjid Nabawi. (Fitraya/detikcom)

Jamaah yang penasaran dengan isi Kabah, bisa datang ke museum Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. (Fitraya/detikcom)
Nama resmi museumnya adalah Exhibition of The Two Holy Mosques Architecture yang beralamat di Old Makkah Jeddah Road di luar Kota Makkah. (Fitraya/detikcom)
Tangga kayu tua untuk naik ke pintu Kabah. Rupanya ini adalah salah satu tempat favorit jamaah Indonesia di sela kegiatan umroh dan haji. (Fitraya/detikcom)
Maket Masjidil Haram yang sangat detil. Untuk berkunjung ke sini harus dalam grup yang sudah diatur oleh travel umroh dan haji karena memerlukan surat khusus. (Fitraya/detikcom)
Suasana di dalam museum. Jamaah sedang melihat Maqam Ibrahim yang lama sebelum diganti oleh Raja Fahd Bin Abdul Aziz (Fitraya/detikcom)
Dari nama museumnya, kita tahu bahwa isinya benda bersejarah terkait 2 masjid suci umat Islam. (Fitraya/detikcom)
Nah, ini dia yang paling bikin penasaran, isi di dalam Kabah. Ternyata isi dalam Kabah adalah sebuah ruangan dengan 3 tiang dan kuda-kuda atap. (Fitraya/detikcom)
Kayu tiang Kabah yang lama dipajang di museum ini. (Fitraya/detikcom)
Di dalam Kabah ditaruh peti kayu. Ada peti kayu yang dibuat atas perintah Raja Arab Saudi tahun 1404 H (1983 M) untuk diletakan di dalam Kabah. (Fitraya/detikcom)
Yang lebih kuno ada gembok dan kunci Kabah dari tahun 1309 H (1891 M) pada masa Sultan Abdul Hamid II dari Kesultanan Usmaniyah. (Fitraya/detikcom)
Kemudian ada pintu Kabah yang lama yang terbuat dari tembaga dari konstruksi pertama pemerintah Saudi. (Fitraya/detikcom)
Bingkai Hajar Aswad dari zaman Sultan Murad Khan dari Usmaniyah, dan bingkai Hajar Aswad dari era Saudi. Bingkai logam ini untuk membungkus batu surga Hajar Aswad di sudut Kabah. (Fitraya/detikcom)
Foto-foto Hajar Aswad di museum ini tampak rusak karena sering disentuh pengunjung yang tidak sempat menyentuh Hajar Aswad yang asli (Fitraya/detikcom)
Bicara Kabah tentu tidak lepas dari Kiswah, kain hitam bersulam emas bertulisan kaligrafi. (Fitraya/detikcom)
Bisa dibilang Kiswah ini adalah ciri khas Kabah. Kita juga bisa melihat alat tenun untuk membuat Kiswah (Fitraya/detikcom)
Salah satu koleksi unik lainnya adalah Sumur Zamzam asli yang bersejarah. Dulu bentuknya benar-benar sumur dengan timba lho. (Fitraya/detikcom)
Wisatawan bisa melihat foto tua dan langka tentang Kabah, Maqam Ibrahim dan Sumur Zamzam, koleksi dari Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz tahun 1297-1298 H (1879-1880 M) hasil jepretan fotografer Sadiq Bik. (Fitraya/detikcom)
Masih ada koleksi lainnya seperti 6 ubin marmer dengan tulisan Allah, Nabi Muhammad SAW dan 4 khalifah dari tahun 1299 H (1881). (Fitraya/detikcom)
Kemudian ada juga salinan mushaf Al Quran Utsmani dari zaman kalifah Utsman Bin Affan. (Fitraya/detikcom)
Barang koleksi dari Masjid Nabawi juga foto-foto tua, pintu yang lama dan maket Masjid Nabawi. (Fitraya/detikcom)