Setiap menjelang bulan suci Ramadan, upacara adat Ngikis digelar di Objek Wisata Situs Budaya Ciung Wanara, Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Prosesi Upacara adat Ngikis, diawali dengan menyambut para tokoh yang hadir, seperti Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra bersama jajarannya. Penyambutan dilakukan oleh Kepala Desa Karangkamulyan M Abdul Haris dengan iringan tari-tarian. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Kemudian rombongan menuju situs Pangcalikan, peninggalan Kerajaan Galuh. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Puncak upacara Ngikis dilakukan dengan melakukan penggantian pagar Situs Pangcalikan. Proses pemasangan atau mengganti pagar tersebut dilakukan oleh unsur Pemerintahan, Budayawan dan para keturunan galuh. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Setelah prosesi ini, dilanjutkan dengan makan bersama. Warga saling berbagi makanan yang dibawa dari rumah masing-masing. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Setelah itu, warga kembali ke panggung utama untuk menyaksikan penampilan berbagai kesenian khas Ciamis. Terakhir ditutup dengan berebut buah-buahan dan hasil bumi yang disimpan pada gugunungan. Sebagai simbol saling berbagi. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Berebut gugunungan ini merupakan agenda yang paling ditunggu-tunggu masyarakat. Ketika panitia memberi aba-aba, warga langsung menyerobot dan mengambil buah-buahan di gugunungan yang tingginya sekitar 3 meter itu. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Ngikis artinya mensucikan diri dengan memagar hati menjaga dari perbuatan tercela, seminggu menjelang Bulan Ramadan. Simbolnya dengan memagar situs. Supaya saat melaksanakan ibadah puasa, diri sudah dalam keadaan benar-benar bersih. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Tradisi yang berlansung setiap bulan Ramadan ini selalu ramai dan dinanti warga. (Dadang Hermansyah/detikcom)
Kelak nanti upacara in iakan dikonsep sedimikan rupa hingga juga menarik iwsatawan luar Ciamis hingga mancanegara datang berkunjung. (Dadang Hermansyah/detikcom)