Foto: Bandara Changi Singapura dari Masa ke Masa

Awalnya, bandar udara komersil yang dimiliki oleh Singapura letaknya di Paya Lebar tahun 1959. Kalau dari Bandara Changi, sekitar 15 menit jarak tempuhnya. Kini, Bandara Paya Lebar menjadi pangkalan angkatan udara Singapura (Changi Aiport)

10 Tahun setelahnya, Bandara Paya Lebar mengalami pertumbuhan yang sangat besar dari turis internasional. Dari tahun 1970, turis yang datang hanya 1,7 juta orang. Selain itu, maskapai Singapore Airlines juga memiliki armada Concorde (Changi Aiport)

Mengalami kenaikan signifikan pada 1975, akhirnya Bandara Paya Lebar angkat kaki dan pindah ke Changi. Kemudian, tahun 1977 pun konstruksi Changi mulai didirikan, dengan bangunan awal terminal 1 (Changi Aiport)

Bisa dibilang, tahun 90-an merupakan awal dari perkembangan inovasi yang ada di Bandara Changi. Dari segi frekuensi penerbangan, di tahun 1990 Bandara Changi telah mengoperasikan 52 maaskapai dengan total penerbangan mencapai 1.900 per minggunya (Changi Aiport)

Di tahun 1980-an inilah, tepatnya 1988, Changi menjadi bandara terbaik di dunia. Penghargaan bandara terbaik ini didapat dari Business Traveler UK (Changi Aiport)

Untuk melebarkan sayapnya, tahun 1997 Singapura menjadi negara pertama di Asia yang menandatangani perjanjian Open Sky, atau kebijakan internasional yang memperbolehkan aturan dan regulasi penerbangan secara bebas, agar tercipta lingkungan pasar bebas dalam industri penerbangan dengan Amerika Serikat. Di tahun yang sama, Bandara Changi menerima ke-10 kalinya bandara terbaik se-dunia (Changi Aiport)

Satu tahun setelah itu, di area transit mulailah ditambah sejumlah fasilitas keren lainnya. Seperti portal berita, arena olahraga bahkan bioskop (Changi Aiport)

Semakin berkembang dari berbagai aspek, akhirnya tahun 2007 Bandara Changi dapat menampung armada raksasa Airbus A380 (Changi Aiport)

Di 10 tahun terakhir ini, Bandara Changi sudah mencatat bahwa ada 40 juta orang yang pernah singgah dan datang di sana. Kemudian, hal ini menjadikan Bandara Changi meningkatkan konektivitas intra-regional di ASEAN (Changi Aiport)

Kini, bandara Changi bukan hanya sekadar terminal tempat pesawat singgah dan pergi. Namun, juga menjadi destinasi wisata yang diincar oleh para wisatawan, termasuk asal Indonesia (Changi Aiport)

Awalnya, bandar udara komersil yang dimiliki oleh Singapura letaknya di Paya Lebar tahun 1959. Kalau dari Bandara Changi, sekitar 15 menit jarak tempuhnya. Kini, Bandara Paya Lebar menjadi pangkalan angkatan udara Singapura (Changi Aiport)
10 Tahun setelahnya, Bandara Paya Lebar mengalami pertumbuhan yang sangat besar dari turis internasional. Dari tahun 1970, turis yang datang hanya 1,7 juta orang. Selain itu, maskapai Singapore Airlines juga memiliki armada Concorde (Changi Aiport)
Mengalami kenaikan signifikan pada 1975, akhirnya Bandara Paya Lebar angkat kaki dan pindah ke Changi. Kemudian, tahun 1977 pun konstruksi Changi mulai didirikan, dengan bangunan awal terminal 1 (Changi Aiport)
Bisa dibilang, tahun 90-an merupakan awal dari perkembangan inovasi yang ada di Bandara Changi. Dari segi frekuensi penerbangan, di tahun 1990 Bandara Changi telah mengoperasikan 52 maaskapai dengan total penerbangan mencapai 1.900 per minggunya (Changi Aiport)
Di tahun 1980-an inilah, tepatnya 1988, Changi menjadi bandara terbaik di dunia. Penghargaan bandara terbaik ini didapat dari Business Traveler UK (Changi Aiport)
Untuk melebarkan sayapnya, tahun 1997 Singapura menjadi negara pertama di Asia yang menandatangani perjanjian Open Sky, atau kebijakan internasional yang memperbolehkan aturan dan regulasi penerbangan secara bebas, agar tercipta lingkungan pasar bebas dalam industri penerbangan dengan Amerika Serikat. Di tahun yang sama, Bandara Changi menerima ke-10 kalinya bandara terbaik se-dunia (Changi Aiport)
Satu tahun setelah itu, di area transit mulailah ditambah sejumlah fasilitas keren lainnya. Seperti portal berita, arena olahraga bahkan bioskop (Changi Aiport)
Semakin berkembang dari berbagai aspek, akhirnya tahun 2007 Bandara Changi dapat menampung armada raksasa Airbus A380 (Changi Aiport)
Di 10 tahun terakhir ini, Bandara Changi sudah mencatat bahwa ada 40 juta orang yang pernah singgah dan datang di sana. Kemudian, hal ini menjadikan Bandara Changi meningkatkan konektivitas intra-regional di ASEAN (Changi Aiport)
Kini, bandara Changi bukan hanya sekadar terminal tempat pesawat singgah dan pergi. Namun, juga menjadi destinasi wisata yang diincar oleh para wisatawan, termasuk asal Indonesia (Changi Aiport)