Foto: Tradisi Unik NTB, Angkat Rumah Ramai-ramai

Di daerah Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, NTB, ada satu kegiatan unik yang dilakukan warga setempat. Namanya Hanta Uma Adat atau Uma Panggung. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Hanta adalah bahasa lokal Dompu yang dalam bahasa Indonesia berarti mengangkat atau memindahkan, sedangkan Uma berarti Rumah. Sehingga Hanta Uma adalah memindahkan rumah. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Rumah yang bisa dipindahkan ini adalah Uma Panggung atau rumah kayu, rumah ini adalah rumah adat nya warga Dompu yang hingga kini masih digunakan untuk tempat tinggal. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Dalam prosesinya, proses hanta uma ini harus dilakukan oleh banyak orang hingga mencapai puluhan orang. Setiap orang mengambil bagian masing-masing. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Panggita atau ahli khusus mengarahkan warga agar posisi rumah yang diangkat tidak miring bahkan salah tempat. Rumah diangkat dengan menggunakan batangan kayu panjang yang telah diikat pada Ri'i (tiang rumah). (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Warga yang ingin memindahkan rumahnya terlebih dahulu menginformasikan kepada warga lain melalui toa masjid. Di situ warga dengan sendirinya berbondong-bondong datang ke tempat rumah yang akan dipindahkan. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Setelah selesai memindahkan rumah dari tempat lama ke tempat baru, semua warga kemudian menikmati santapan yang sebelumnya telah disiapkan oleh pemilik rumah. Di momen inilah keakraban warga terjalin erat. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Di daerah Desa Saneo, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, NTB, ada satu kegiatan unik yang dilakukan warga setempat. Namanya Hanta Uma Adat atau Uma Panggung. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Hanta adalah bahasa lokal Dompu yang dalam bahasa Indonesia berarti mengangkat atau memindahkan, sedangkan Uma berarti Rumah. Sehingga Hanta Uma adalah memindahkan rumah. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Rumah yang bisa dipindahkan ini adalah Uma Panggung atau rumah kayu, rumah ini adalah rumah adat nya warga Dompu yang hingga kini masih digunakan untuk tempat tinggal. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Dalam prosesinya, proses hanta uma ini harus dilakukan oleh banyak orang hingga mencapai puluhan orang. Setiap orang mengambil bagian masing-masing. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Panggita atau ahli khusus mengarahkan warga agar posisi rumah yang diangkat tidak miring bahkan salah tempat. Rumah diangkat dengan menggunakan batangan kayu panjang yang telah diikat pada Rii (tiang rumah). (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Warga yang ingin memindahkan rumahnya terlebih dahulu menginformasikan kepada warga lain melalui toa masjid. Di situ warga dengan sendirinya berbondong-bondong datang ke tempat rumah yang akan dipindahkan. (Faruk Nickyrawi/detikcom)
Setelah selesai memindahkan rumah dari tempat lama ke tempat baru, semua warga kemudian menikmati santapan yang sebelumnya telah disiapkan oleh pemilik rumah. Di momen inilah keakraban warga terjalin erat. (Faruk Nickyrawi/detikcom)