Tradisi Syawalan dengan menerbangkan balon udara tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bila tahun sebelumnya balon diterbangkan liar, tahun ini balon udara ditambatkan dengan seutas tali 150 meter. (Robby Bernardi/detikcom)
Tradisi yang semula berpencar-pencar kali ini dijadikan satu di Stadion Hoegeng, Pekalongan pada Rabu (12/6) pagi. (Robby Bernardi/detikcom)
Tradisi syawalan dengan balon udara ini digelar AirNav Indonesia bekerjasama degan Pemkot Pekalongan. Di tahun 2019 ini digelar festival balon udara bertajuk Java Traditional Balloon Festival 2019. (Robby Bernardi/detikcom)
Warga di Kota Pekalonganpun antusias mengikuti festival balon ini. Tercatat ada 105 kelompok warga yang mengikuti festival balon. Kendati cukup sulit karena balon ditambatkan kerap tertiup angin dan tidak bertahan lama di udara. (Robby Bernardi/detikcom)
Ratusan balon yang diterbangkan dan ditambatkan dengan seutas tali ini menjadikan pemandangan nan indah di Stadion Hoegeng, Pekalongan. (Robby Bernardi/detikcom)
Balon-balon yang diterbangkan ini buatan warga sendiri dengan aneka bentuk dan motif. Ada ketentuan tersendiri saat mengikuti festival balon di pekalongan ini. (Robby Bernardi/detikcom)
Ukuran balon udaran berdiameter tidak lebih dari 4 meter dan tinggi 7 meter. Balon udara yang diterbangkan tidak boleh lebih dari 150 meter dan harus ditambatkan atau diikat. (Robby Bernardi/detikcom)
Dirut Airnav Indonesia, Novia Riyanto, menegaskan ketentuan menerbangkan balon udara sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan nomor 40 Tahun 2018. (Robby Bernardi/detikcom)
Dengan adanya festival balon ini diharapkan budaya masyarakat tetap berjalan dan keselamatan penerbangan tidak terganggu. (Robby Bernardi/detikcom)
Dijelaskannya, antusiasme masyarakat dapat terlihat dari jumlah peserta yang berpartisipasi pada festival tahun ini. (Robby Bernardi/detikcom)