Ada eduwisata unik di pinggiran Kabupaten Magelang, yakni agrowisata Coffee Plantation Tour di Resor MesaStila (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Biji kopi sedang dijemur selama 10 hari dari biji kopi basah (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Di penjelasan awal tentang perbedaan kopi diketahui dari rupa daun. Yang paling besar adalah ekselsa atau liberika, medium adalah robusta, memanjang kecil adalah arabika (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Dalam paket menginap, ada Coffee Plantation Tour yang dapat diikuti secara gratis. Tur ini selama 45-60 menit mengelilingi kebun kopi milik Resor MesaStila (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Setiap 12 ton biji kopi basah dihasilkan tiap tahun dan hanya menghasilkan 3 ton biji kopi kering. Yakni 4:1 perbandingannya (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Ini tempat roasting atau menyangrai kopi. Api yang digunakan pun tradisional yakni berbahan bakar kayu untuk meroasting selama 2 jam (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Di Coffee Plantation Tour di Resor MesaStila kamu akan mencoba makan biji kopi seusai disangrai dengan tambahan gula Jawa (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Lahan kopi di MesaStila 90 persen berjenis robusta. Panennya hanya setahun sekali (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Untuk diketahui, area Resor MesaStila ada di ketinggian 687 mdpl. Ada sebanyak 30-35 ribu pohon kopi di sana dan ada yang berumur 70 tahun (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jika kamu nggak menginap di MesaStila juga dapat ikut ke tur ini dengan membayar Rp 200 ribu sudah termasuk bingkisan kopi dan mencicip biji kopi (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Satu pohon kopi bisa menghasilkan 10 kilogram biji. Kini ada program peremajaan pohon kopi yang sudah tak terlalu bagus produksinya (Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)