Foto: Melestarikan Maleo di Hutan Bone Bolango

Inilah gerbang masuk ke wisata penangkaran burung Maleo di Gunung Hungayono. Tepatnya di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. (dok. Humas Bone Bolango)
Burung Maleo ini adalah satwa endemik di Sulawesi. Statusnya yang hampir punah, membuat burung ini harus ditangkarkan dalam kandang khusus. (dok. Humas Bone Bolango)
Telur burung Maleo berukuran cukup besar. Nantinya telur ini akan ditetaskan hingga jadi anakan burung Maleo. (dok. Humas Bone Bolango)
Burung Maleo yang masih juvenile alias anak-anak. Traveler bisa melihatnya langsung kalau main ke destinasi ini. (dok. Humas Bone Bolango)
Gua Lumut di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Gua ini jadi tempat yang bisa dikunjungi di sekitar lokasi penangkaran Maleo. (dok. Humas Bone Bolango)
Selain bisa melihat usaha konservasi burung Maleo, traveler juga bisa menikmati aliran air panas di Gunung Hungayono. (dok. Humas Bone Bolango)
Kawasan penangkaran Burung Maleo. Burung Maleo memang berhabitat di daerah vulkanik atau gunung berapi. (dok. Humas Bone Bolango)
Untuk menuju lokasi, traveler harus berjalan kaki selama satu jam dengan melewati beberapa sungai kecil dan tanjakan Gunung Hungayono. (dok. Humas Bone Bolango)
Burung Maleo biasa mengerami telur dengan menguburnya di dalam tanah. Dengan memanfaatkan panas bumi, telur akan menetas. (dok. Humas Bone Bolango)
Puncak Gunung Hungayono di Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango. Traveler bisa mengunjunginya jika liburan ke Gorontalo. (dok. Humas Bone Bolango)