Foto: Candi Misterius di Magelang, Dulu Terendam Air

Inilah Candi Losari di Dusun Losari, Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Candi ini kalah pamor dengan Candi Borobudur (Eko Susanto/detikcom)  

Candi ini dari pinggir jalan tidak terlihat, yang terlihat hanya bangunan permanen beratap. Untuk bisa melihat candi lebih dekat, traveler harus menuruni anak tangga (Eko Susanto/detikcom)

Candi Losari ditemukan sekitar tahun 2004. Saat ditemukan bangunan candi tertutup tanah (Eko Susanto/detikcom)  

Kemudian dilakukan ekskavasi hingga terlihat utuh seluruh bangunan candi. Ada tiga candi yang berdiri di situs ini (Eko Susanto/detikcom)  

Selain 3 candi itu, ada satu candi lagi yang runtuh dan tetap dibiarkan. Candi yang runtuh tersebut, ukurannya lebih besar dari yang lain (Eko Susanto/detikcom)

Konon bebatuan candi masih merekat karena terkena lahar Merapi. Untuk itu, candi yang lebih besar ini tetap dibiarkan seperti itu (Eko Susanto/detikcom)  

Bangunan candi tersebut berada di kedalaman yang dulunya terendam air. Setelah dibuatkan pipa saluran air, bangunan candi tidak terendam air lagi hingga sekarang (Eko Susanto/detikcom)  

Saat liburan sekolah, candi ini ramai dikunjungi. Kebanyakan yang datang ke sini pelajar dan mahasiswa (Eko Susanto/detikcom)

Inilah Candi Losari di Dusun Losari, Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Candi ini kalah pamor dengan Candi Borobudur (Eko Susanto/detikcom)  
Candi ini dari pinggir jalan tidak terlihat, yang terlihat hanya bangunan permanen beratap. Untuk bisa melihat candi lebih dekat, traveler harus menuruni anak tangga (Eko Susanto/detikcom)
Candi Losari ditemukan sekitar tahun 2004. Saat ditemukan bangunan candi tertutup tanah (Eko Susanto/detikcom)  
Kemudian dilakukan ekskavasi hingga terlihat utuh seluruh bangunan candi. Ada tiga candi yang berdiri di situs ini (Eko Susanto/detikcom)  
Selain 3 candi itu, ada satu candi lagi yang runtuh dan tetap dibiarkan. Candi yang runtuh tersebut, ukurannya lebih besar dari yang lain (Eko Susanto/detikcom)
Konon bebatuan candi masih merekat karena terkena lahar Merapi. Untuk itu, candi yang lebih besar ini tetap dibiarkan seperti itu (Eko Susanto/detikcom)  
Bangunan candi tersebut berada di kedalaman yang dulunya terendam air. Setelah dibuatkan pipa saluran air, bangunan candi tidak terendam air lagi hingga sekarang (Eko Susanto/detikcom)  
Saat liburan sekolah, candi ini ramai dikunjungi. Kebanyakan yang datang ke sini pelajar dan mahasiswa (Eko Susanto/detikcom)