Berkat kegigihan warga hal itu tak terjadi karena ingin menjaga lingkungannya. Objek Rammang-rammang akhirnya kembali dikuasai dan dijadikan spot wisata (Moehammad Bakrie/detikcom)
Sekitar 10 tahun lalu, 40 hektare Rammang-rammang sudah dilego ke pihak tambang marmer yang akan mengeksplorasi tempat ini (Moehammad Bakrie/detikcom)
Tapi, warga bertahan dan tidak memberikan ruang sedikitpun untuk pabrik. Tidak terbayang andai itu terjadi, semua ini pasti tidak mungkin bisa dinikmati, kata pengelola Ramamng-rammang, Iwan Dento (Moehammad Bakrie/detikcom)
Objek wisata Rammang-rammang berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan memang diapit oleh beberapa perusahaan tambang (Moehammad Bakrie/detikcom)
Salah satunya tambang semen yang hanya berjarak sekitar 4 kilometer. Warga pun sudah terbiasa dengan perusahaan itu (Moehammad Bakrie/detikcom)
Oleh Pemerintah, Rammang-rammang memang diperuntukkan untuk tambang. Tapi warga menolak karena jelas itu merusak (Moehammad Bakrie/detikcom)
Menjelajahi objek wisata Karst Rammang-rammang di Maros, Sulawesi Selatan memang seolah tidak pernah habis (Moehammad Bakrie/detikcom)
Selain panorama sungainya yang begitu khas, beberapa spot wisata yang ada di sini juga tidak kalah menariknya. Salah satunya, spot wisata Taman Batu Kampung Laku (Moehammad Bakrie/detikcom)
Rammang-rammang diakui berkelas dunia dan sangat unik oleh wisatawan asal Polandia, Carolina. Ia tidak pernah menemukan yang serupa di Indonesia dan juga di beberapa negara Asia lainnya (Moehammad Bakrie/detikcom)