Baru-baru ini, Tim gabungan TNI-Polri dan pemerintah menemukan 100 kubik kayu ilegal hasil pembalakan liar di Gunung Tambora. Di balik temuan ini, ada kisah ekspedisi Air Terjun Rempa Peo yang dilakukan pemuda setempat. (dok. Istimewa)
Sekelompok pemuda lokal ingin mencari Air Terjun Rempa Peo yang amat eksotis di tengah hutan, sekaligus eksplorasi jalur baru untuk pendakian Gunung Tambora. Namun di tengah jalan, pohon-pohon tumbang jadi pemandangan yang terlihat. (dok. Istimewa)
Ternyata pohon-pohon itu bukan tumbang alami, melainkan dipotong pembalak liar. Tim ekspedisi nyaris celaka saat bertemu para pembabat hutan. (dok. Istimewa)
Beruntung mereka mengaku sebagai pemuda setempat yang ingin ke Air Terjun Rempa Peo. Mereka pun selamat. Mereka juga sempat mengambil beberapa foto. (dok. Istimewa)
Tampak dalam foto terlihat potongan kayu-kayu yang siap diangkut. Mereka meyakini jumlahnya lebih dari 1.000 kubik, bukan 100 kubik seperti yang disita polisi. (dok. Istimewa)
Pulang berekspedisi, temuan tersebut kemudian diunggah oleh pengguna facebook dengan nama akun Fitriani Sallim Fu'ady, lalu viral. Tim gabungan TNI polri akhirnya bergerak. (dok. Istimewa)
Berkat informasi tersebut, kasus ini berhasil diungkap. Ditemukan kayu balok hasil olahan sebanyak 100 kubik. Selain menyita kayu, tim gabungan juga mengamankan salah seorang warga yang diduga pembalak liar. (dok. Istimewa)
AirTerjun Rempa Peo seperti jadi petunjuk untuk mengungkap kasus pembalakan liar tersebut. (dok. Istimewa)